INTERNALISASI NILAI KEBANGSAAN DI WILAYAH PERBATASAN “MEMPERKOKOH NKRI DAN MEMPERKUAT HUBUNGAN NEGARA SERUMPUN”
https://www.riaupublik.com/2017/04/internalisasi-nilai-kebangsaan-di.html
Senin, 17 April 2017
SIAK, RIAU PUBLIK.COM---Senin (17/4) pagi,
Bupati Siak ceritakan sejarah kerajaan Siak kepada guru-guru se-Indonesia di
gedung LAM Siak. Turut hadir sebagai narasumber, ketua ikatan sejarawan
Indonesia dari Jakarta Muchlis Paeni, Budayawan (LAM) Riau O.K. Nijami Jamil.
Panjang lebar Bupati dua periode itu
menceritakan sejarah berdirinya kerajaan Siak, hingga sampai pada masa Sultan
Syarif Kasim II sebagai pahlawan nasional. Pada masa sultan inilah, kerajaan
Siak bergabung dengan NKRI, dan menyerahkan seluruh harta kekayaan kerajaan kepada
Negara.
Sehari setelah Indonesia merdeka, Sultan
Siak turut mengibarkan bendera merah putih di halaman Istana, dan bendera
tersebut dijahit sendiri oleh permaisuri sultan.
Saat di jumpai usai acara, Bupati
Syamsuar kelihatan senang karena Siak sebagai tuan rumah kegiatan tersebut,
sehingga nantinya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke negeri istana.
“Tentunya kami sangat senang, karena
kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengenal sejarah kerajaan Siak, sekaligus
bisa mempromosikan Kabupaten Siak, karena pesertanya guru-guru dari seluruh
Indonesia, jelas Syamsuar.
Masih kata Bupati saat sesi tanya jawab,
jika peserta ingin melihat bukti sejarah perjuangan rakyat Siak dan Bengkalis,
silahkan dilihat ke Arsip Nasional. Dapat dilihat disana, tulisan-tulisan dari
rakyat yang ikut mempertahankan republik Indonesia, berjuang sebelum
kemerdekaan Indonesia. Tulisan itu dibubuhkan dengan stempal cap jempol darah.
Sementara Eddy Suardi, Kasubdit
Internalisasi Nilai Sejarah, Direktorat Sejarah, Dirjen Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, peserta yang ikut sebanyak 120 orang,
terdiri dari guru sejarah SMA/SMK, dan guru IPS SMP se Indonesia. Masing-masing
provinsi mengutus 2 orang guru yang berprestasi dan berdedikasi tinggi dan ditambah
guru-guru tempatan.
“Kegiatan tahun ini berbeda dengan tahun
sebelumnya, dulu namanya kemah guru di wilayah perbatasan, dan sekarang
internalisasi nilai kebangsaan,” jelas Eddy.
Menurut Eddy, apa yang
di-internalisasi-kan disini adalah nilai-nilai kebangsaan yang ada di wilayah
perbatasan.
Dijelaskan Eddy, kegiatan ini dimulai
dari tanggal 16-21 April 2017 yang berlangsung di Siak dan Bengkalis. Tujuannya
untuk melihat bagaimana kondisi daerah di perbatasan, baik dari segi geografis,
sosial, budaya maupun ekonominya, terlebih masalah keamanannya.
Kemudian selanjutnya, para peserta itu
nanti bisa berbagi pengalamannya kepada teman sejawat dan anak-anak didiknya di
daerah masing-masing. Bagaimana pembentukan sejarah ini memberikan pemahaman kebangsaan
bagi siswanya. Yang selanjutnya untuk memperkuat cinta tanah tanah air dan rasa
nasionalisme.
Selain itu, hasil dari kegiatan ini
memberikan suatu kemasan pendapat ataupun pemikiran, yang diharapkan menjadi
rekomendasi bagi daerah Siak.
Selanjutnya para rombong guru menuju
sekolah-sekolah (SD dan SMA) di Siak yang dibagi menjadi 8 kelompok, untuk
memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk anak-anak didik di sekolah
tersebut.
DONI_86