Wartawan Mingguan "Medan" Ditikam, Karena Dendam 4,5 Begini Kata Humas Polda Sumut...
https://www.riaupublik.com/2017/03/wartawan-mingguan-medan-ditikam-karena.html
Kamis, 30/03/2017
MEDAN, RIAUPUBLIK.Com-- Setelah Tragedi Tindak Kekerasan Yang terjadi pada Wartawan TV Di Medan Yang di aniaya di rumah sendiri, timbul kembali menggemparkan Wartawan Mati di tikam, tepat sang korban mengantar anak nya pergi ke sekolah, seketika Korban roboh berlumuran darah, di sekujur tubuh nya.
Timbul asumsi kalau wartawan mingguan senior mati karena profesi sebagai watawan, beredar kematian wartawan Mingguan Medan karena unsur peberitaan, di ketahui Di Bunuh Amran Parulian Simanjuntak, TKP Jalan Medan Kilo 13,5 Desa Sei Semayang kec Sunggal Kab Deli Serdang Rabu 29/03/2017.
Kematin Wartawan Senior, beredar Di karenakan Pemberitaan Nya selaku Profesinya, sebagian jurnalis, akhirnya Polda Sumut menangkap Pembunuh Amaran Parulian Simanjuntak Inisial (TAS) 39 Tahun. malam Sekitar 10 Jam Dari Pengembangan Kasus Kematian Amran Parulian.
"Tersangka sudah kita amankan, dan sudah di periksa oleh Tim Buncil (Bunuh Culik) Jahtanras Polda Sumut, Lapangan Merdeka Binjai, dari hasil pemeriksaan tersangka menghabis korban di karenakan unsur dendam pribadi, setahun sebelum kematian Korban, tersangka meminta tolong pada korban membantu rehabilitasi sebagai pengguna narkoba, dan memberikan Uang 4,5 Juta kepada Korban, akhirnya proses rehabilitasi tidak di lakukan sesuai permintaan Pelaku, Maka Tersangka meminta Uang nya di kembalikan, Hingga timbul dendam."Kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.
Lebih Lanjut Rina menambahkan,"Sebelum kejadian Penikaman, Korban melaporkan penganiayaan yang di lakukan Pelaku pada korban, Karena unsur Pidana belum cukup menangkap pelaku, Polisi melakukan upaya pendekatan dan memanggil pelaku."Sebut Rina.
Dari kasus pembunuhan wartawan Mingguan Medan terpecahkan dengan Spekulasi dan informasi matinya wartawan di karenakan Profesinya sebagai penulis dan pemberitaan.
"Kasus ini sudah terjawap motif pembunuhan wartawan bukan karena pemberitaan, melainkan murni dendam pribadi antara korban dan tersangka, saya memberikan Apresiasi pada Tim Buncil yang bergerak cepat, mengungkap pembunuhan wartawan dengan Spekulasi dan informasi kematian Wartawan Medan."Sebut Rina. (**)
MEDAN, RIAUPUBLIK.Com-- Setelah Tragedi Tindak Kekerasan Yang terjadi pada Wartawan TV Di Medan Yang di aniaya di rumah sendiri, timbul kembali menggemparkan Wartawan Mati di tikam, tepat sang korban mengantar anak nya pergi ke sekolah, seketika Korban roboh berlumuran darah, di sekujur tubuh nya.
Timbul asumsi kalau wartawan mingguan senior mati karena profesi sebagai watawan, beredar kematian wartawan Mingguan Medan karena unsur peberitaan, di ketahui Di Bunuh Amran Parulian Simanjuntak, TKP Jalan Medan Kilo 13,5 Desa Sei Semayang kec Sunggal Kab Deli Serdang Rabu 29/03/2017.
Kematin Wartawan Senior, beredar Di karenakan Pemberitaan Nya selaku Profesinya, sebagian jurnalis, akhirnya Polda Sumut menangkap Pembunuh Amaran Parulian Simanjuntak Inisial (TAS) 39 Tahun. malam Sekitar 10 Jam Dari Pengembangan Kasus Kematian Amran Parulian.
"Tersangka sudah kita amankan, dan sudah di periksa oleh Tim Buncil (Bunuh Culik) Jahtanras Polda Sumut, Lapangan Merdeka Binjai, dari hasil pemeriksaan tersangka menghabis korban di karenakan unsur dendam pribadi, setahun sebelum kematian Korban, tersangka meminta tolong pada korban membantu rehabilitasi sebagai pengguna narkoba, dan memberikan Uang 4,5 Juta kepada Korban, akhirnya proses rehabilitasi tidak di lakukan sesuai permintaan Pelaku, Maka Tersangka meminta Uang nya di kembalikan, Hingga timbul dendam."Kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.
Lebih Lanjut Rina menambahkan,"Sebelum kejadian Penikaman, Korban melaporkan penganiayaan yang di lakukan Pelaku pada korban, Karena unsur Pidana belum cukup menangkap pelaku, Polisi melakukan upaya pendekatan dan memanggil pelaku."Sebut Rina.
Dari kasus pembunuhan wartawan Mingguan Medan terpecahkan dengan Spekulasi dan informasi matinya wartawan di karenakan Profesinya sebagai penulis dan pemberitaan.
"Kasus ini sudah terjawap motif pembunuhan wartawan bukan karena pemberitaan, melainkan murni dendam pribadi antara korban dan tersangka, saya memberikan Apresiasi pada Tim Buncil yang bergerak cepat, mengungkap pembunuhan wartawan dengan Spekulasi dan informasi kematian Wartawan Medan."Sebut Rina. (**)