Postingan
Kelompok Tani "BAKTI BERSAMA" Diduga Topeng PT Guna Dodos
https://www.riaupublik.com/2017/03/kelompok-tani-bakti-bersama-diduga.html
Rabu, 29 Maret 2017 I 14:23:19WIB
PELALAWAN, RIAUPUBLIK.Com-- Pembentukan kelompok tani Bhakti bersama di duga fiktif, dimana sejak berdirinya kelompok tani Bhakti bersama tahun 2010 sampai saat sekarang ini masih jadi pertanyaan,di dalam struktur kepengurusan dan anggota dinilai banyak merekrut warga dari luar bukan murni warga pribumi, hal inilah yg menjadi tanda tanya bagi banyak orang khusus bagi warga kelurahan kerinci barat kecamatan pangkalan kerinci Kab Pelalawan.
Berdasarkan investigasi riaupublik.Com di lapangan banyak di temui kejanggalan seperti nama-nama anggota maupun pengurus kelompok tani Bhakti bersama, dimana ditemui beberapa nama yg memiliki lahan adalah orang pendatang dari daerah lain bukan orang yg berdomisili dikelurahan kerinci barat, selain itu jumlah anggota hanya segelintir saja tidak sesuai dengan jumlah anggota dengan pembagian lahan yg dimiliki oleh setiap anggota kelompok tani tersebut yg mana ada anggota memiliki lahan lebih dari 2H per orang, hal ini sudah jelas bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan tentang poktan.
Seperti di katakan ketua kelompok tani Bhakti bersama Imanuddin dengan Riaupublik.Com mengatakan "Memang benar kebun sawit ini dimiliki oleh beberapa nama aja lebih dari 2 H per orang, karena tanah ini dulu milik pak Muklis dan kami beli dari beliau seluas 300ha, atas dasar lahan inilah kami bentuk kelompok tani yg namanya kelompok tani Bhakti bersama, yang sebenarnya pemiliknya adalah PT guna Dodos."Sebutnya.
"Saya sendiri selaku ketua kelompok tani Bhakti bersama, tidak ada memiliki lahan disini saya hanya di percayakan saja untuk mengelola kebun ini..kebun ini sudah berusia kurang lebih 7tahun."Sebutnya.
Di tempat terpisah salah seorang warga yang mengetahui Kelompok Tani Saat di konfirmasi Riau Publik.com menceritakan sedikit yang di ketahui nya tentang kelompok tani ini, yang nama nya tidak mau di sebutkan,"Dulunya memang kelompok tani Bhakti bersama di ketua oleh Ir.Aidil Saputra wakil ketua Andri Hendrawan, sekretaris Abdul Rachim,SE, wakil sekretaris Yahya Pohan, bendahara Ary Prasetio."Jelaskan nya.
Di tambahkan nya lagi,"Berdasarkan berita acara hasil musyawarah pembentukan kelompok tani bakti bersama pada 27 November 2010, seluas 300 H yang beranggotakan 34 orang terletak di kelurahan pangkalan kerinci barat."Ujarnya sembari mengerutkan keningnya.
"Sepengetahuan saya orang-orang yang tertera namanya sebagai anggota kelompok tani adalah warga luar dan berstatus karyawan di guna Dodos, saya beranggapan ada maksud tertentu oleh oknum perusahaan untuk mengelabui pajak, ataupun perijinan yang lain."tuturnya lagi.
Tak sampai disitu RiauPublik mencari lebih tau lagi keberadaan koperasi ini, alhasil info di dapat salah satu warga asli kerinci ini Moluk, bercerita kepada Riaupublik.Com ini menyampaikan apa yang di konfirmasi kepada dia tentang Koperasi Ini,"memang benar pak kalau lahan yg beli oleh kelompok tani bakti bersama ini seluas 300ha, yang mana penjualnya adalah pak Muklis, namun lahan yg 45 H adalah milik kelompok kami pak, dimana dulunya kami yg menimbang kayu di lokasi itu, nah kenapa sekarang di ambil begitu aja oleh kelompok imanuddin, dan berdasarkan keterangan pak Imanudin di kantornya akan mempertemukan dengan pihak yg menerima ganti rugi itu, karena menurut pak Imanudin sudah pernah di ganti rugi, kalau memang sudah di ganti rugi mana buktinya sama siapa di ganti rugi."Ungkapnya sambil mengadakan Telapak Tangan nya.
Mana...Mana Tidak Ada Ganti Rugi, Dengan Nada Keras Ia kesalkan sembari melanjutkan pembicaraan," kelompok tani ini juga seharusnya tau ketentuan jangan orang-orang yang berstatus karyawan di masukkan dalam kelompok tani, Kalau memang pak Imanudin selaku ketua kelompok tani ini agar segera bersikap Arif dan bijaksana mengembalikan lahan atau kebun yg 45 H kepada kami agar tidak ada lagi perselisihan karena sampai saat ini belum ada kejelasannya kepada kami sementara itu sudah ada beberapa kali pertemuan, Namun Tak jelas."Akhirinya dengan Hati Emosi.(d74s)
Berdasarkan investigasi riaupublik.Com di lapangan banyak di temui kejanggalan seperti nama-nama anggota maupun pengurus kelompok tani Bhakti bersama, dimana ditemui beberapa nama yg memiliki lahan adalah orang pendatang dari daerah lain bukan orang yg berdomisili dikelurahan kerinci barat, selain itu jumlah anggota hanya segelintir saja tidak sesuai dengan jumlah anggota dengan pembagian lahan yg dimiliki oleh setiap anggota kelompok tani tersebut yg mana ada anggota memiliki lahan lebih dari 2H per orang, hal ini sudah jelas bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan tentang poktan.
Seperti di katakan ketua kelompok tani Bhakti bersama Imanuddin dengan Riaupublik.Com mengatakan "Memang benar kebun sawit ini dimiliki oleh beberapa nama aja lebih dari 2 H per orang, karena tanah ini dulu milik pak Muklis dan kami beli dari beliau seluas 300ha, atas dasar lahan inilah kami bentuk kelompok tani yg namanya kelompok tani Bhakti bersama, yang sebenarnya pemiliknya adalah PT guna Dodos."Sebutnya.
"Saya sendiri selaku ketua kelompok tani Bhakti bersama, tidak ada memiliki lahan disini saya hanya di percayakan saja untuk mengelola kebun ini..kebun ini sudah berusia kurang lebih 7tahun."Sebutnya.
Di tempat terpisah salah seorang warga yang mengetahui Kelompok Tani Saat di konfirmasi Riau Publik.com menceritakan sedikit yang di ketahui nya tentang kelompok tani ini, yang nama nya tidak mau di sebutkan,"Dulunya memang kelompok tani Bhakti bersama di ketua oleh Ir.Aidil Saputra wakil ketua Andri Hendrawan, sekretaris Abdul Rachim,SE, wakil sekretaris Yahya Pohan, bendahara Ary Prasetio."Jelaskan nya.
Di tambahkan nya lagi,"Berdasarkan berita acara hasil musyawarah pembentukan kelompok tani bakti bersama pada 27 November 2010, seluas 300 H yang beranggotakan 34 orang terletak di kelurahan pangkalan kerinci barat."Ujarnya sembari mengerutkan keningnya.
"Sepengetahuan saya orang-orang yang tertera namanya sebagai anggota kelompok tani adalah warga luar dan berstatus karyawan di guna Dodos, saya beranggapan ada maksud tertentu oleh oknum perusahaan untuk mengelabui pajak, ataupun perijinan yang lain."tuturnya lagi.
Tak sampai disitu RiauPublik mencari lebih tau lagi keberadaan koperasi ini, alhasil info di dapat salah satu warga asli kerinci ini Moluk, bercerita kepada Riaupublik.Com ini menyampaikan apa yang di konfirmasi kepada dia tentang Koperasi Ini,"memang benar pak kalau lahan yg beli oleh kelompok tani bakti bersama ini seluas 300ha, yang mana penjualnya adalah pak Muklis, namun lahan yg 45 H adalah milik kelompok kami pak, dimana dulunya kami yg menimbang kayu di lokasi itu, nah kenapa sekarang di ambil begitu aja oleh kelompok imanuddin, dan berdasarkan keterangan pak Imanudin di kantornya akan mempertemukan dengan pihak yg menerima ganti rugi itu, karena menurut pak Imanudin sudah pernah di ganti rugi, kalau memang sudah di ganti rugi mana buktinya sama siapa di ganti rugi."Ungkapnya sambil mengadakan Telapak Tangan nya.
Mana...Mana Tidak Ada Ganti Rugi, Dengan Nada Keras Ia kesalkan sembari melanjutkan pembicaraan," kelompok tani ini juga seharusnya tau ketentuan jangan orang-orang yang berstatus karyawan di masukkan dalam kelompok tani, Kalau memang pak Imanudin selaku ketua kelompok tani ini agar segera bersikap Arif dan bijaksana mengembalikan lahan atau kebun yg 45 H kepada kami agar tidak ada lagi perselisihan karena sampai saat ini belum ada kejelasannya kepada kami sementara itu sudah ada beberapa kali pertemuan, Namun Tak jelas."Akhirinya dengan Hati Emosi.(d74s)
