Bantuan APBN Rp 3,1 Milyar IPAL Penangan Limbah RSUD Rusak, Direktur RSUD Tri Buana: Limbah Keluar Dari Jalur Belakang

Senin, 27 Maret 2017 I 01:40:21WIB
BAGANSIAPIAPI, RIAUPUBLIK.Com-- Direktur RSUD Bagansiapiapi, dr Tri Buana Tunggal Dewi menyebutkan, mesin IPAL tidak bisa digunakan karena kondisinya rusak. Oleh karena itu, terpaksa limbah keluar melalui jalur belakang. Mesin IPAL yang berada di belakang RSUD, merupakan bantuan pemerintah pusat melalui DAK bersumber dari dana APBN sebesar Rp3,1 Miliar. Anggaran itu satu paket dengan pengadaan mobil ambulan serta sarana pendukung lainnya.

Selaku pimpinan di RSUD yang baru menjabat, ia pernah mencoba menganggarkan biaya perbaikan atas mesin itu. Namun, berdasarkan advise tim TP4D dari Kejaksaan, mereka melarangnya. Bahkan, pihaknya juga salah dalam memberikan kode rekening, yang mana anggaran tersebut tidak boleh ada dalam rekening.

''IPAL tidak berfungsi karena gangguan sistem penyaluran air sehingga debet air IPAL tidak memenuhi kapasitas. Pengeluaran masing-masing limbah dari ruangan tidak tertampung sehingga mesin itu tidak jalan. Tapi tahun 2016 kita coba perbaiki tapi karena kita sudah berkomunikasi dengan TP4D dari Kejaksaan, sehingga berdasarkan advise TP4D, anggaran untuk perbaikan tidak bisa dilaksanakan," katanya disela sela penilaian BLH Provinsi Riau, Kamis (23/3/2017).

Menurut Tri Buana, rumah sakit umum Bagansiapiapi masih berkategori Tipe C. Untuk menaikkan peringkat, harus memenuhi beberapa kriteria seperti masalah dokter, fasilitas serta sarana lainnya. Mengenai bau busuk yang dibelakang RSUD, Tri mengaku tidak mengetahuinya. Dia beranggapan, kemungkinan besar berasal dari tempat pembuangan sampah sementara dan bukannya berasal dari limbah rumah sakit. "Seharusnya sampah disana dua hari sekali diangkat," ujarnya.

Lomba kebersihan tingkat provinsi dilaksanakan seluruh kabupaten kota se-provinsi Riau. Untuk tim penilai sendiri, mereka mengunjungi lokasi sekolah SDN 1, SMP 1 dan SMAN 1. Selain itu, mereka juga melakukan penilaian di Rumah Sakit, jalan, fasilitas umum, taman kota, pasar dan pelabuhan.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, Suwandi, aspek penilaian mencakup, seperti tempat penampungan sampah, kemudian ada pohon pelindung dan kebersihan sekolahnya. Juga tempat penampungan limbah seperti limbah padat, limbah cair, limbah B3. (jum)

Lingkungan yang bersih bebas dari segala polusi dan kotoran merupakan dambaan setiap orang. Namun pesatnya perkembangan di segala bidang membawa akibat atau dampak pada lingkungan yaitu LIMBAH.
Limbah pada umumnya terbagi tiga yaitu :

            1. Limbah padat ( solid wastes )
            2. Limbah cair ( liquid wastes )
            3. Limbah gas ( gaseous wastes )

Ketiga limbah tersebut akan sangat mengganggu dan membawa dampak yang buruk bagi lingkungan. Adapun dampak atau efek samping dari limbah tersebut dapat berupa

1.      Membahayakan kesehatan manusia.
2.      Dapat merusak dan membunuh kehidupan / lingkungan .
3.      Dapat merusak keindahan dan pemandangan.
 
Parameter limbah cair yang harus digunakan dan diuji sebelum dibuang ke lingkungan diantaranya pH, BOD, COD, DO, TSS, Kekeruhan dan Warna Air. Salah satu metode yang digunakan untuk teknik pengolahan limbah adalah dengan Metode Electro Flokulasi.

MetodeElectro Flokulasi bisa di gunakan untuk megolah limbah minyak, limbah yang mengandung zat pewarna sintetis, limbah restoran, limbah medis serta limbah yang mengandung nitrat dan fluoride.
 

Related

Rohil 3585262745173507968

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item