JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Fokus tahun ini adalah bersih-bersih di tubuh
TNI dari masalah korupsi, karena korupsi dapat menghambat kemajuan dan
pembangunan TNI, korupsi pasti dilakukan oleh oknum pejabat TNI yang mempunyai
wewenang, bukan oleh prajurit di lapangan. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo dalam amanatnya saat mengambil Apel Luar Biasa Gabungan seluruh
Prajurit dan PNS TNI di lingkungan Mabes TNI, bertempat di Lapangan Apel Gedung
B 3, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017).
“Kita harus melindungi TNI, melindungi
prajurit dari kelakuan oknum pejabat TNI yang korup. Saya perintahkan untuk
Irjen TNI, POM TNI dan petugas lainnya membentuk Tim untuk melakukan
bersih-bersih terhadap korupsi,” tegas Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, tantangan pada tahun
2017 akan semakin kompleks, salah satunya adalah semakin masifnya
penggunaan media sosial yang menjadi medan pertempuran baru oleh kelompok
masyarakat untuk mencapai tujuannya. “Penyebaran informasi dan
berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial juga dapat menyebabkan
perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dan
munculnya radikalisme,” katanya.
“Prajurit dan PNS TNI harus cerdas, pandai
memilah dan memilih berita yang positif dan bermanfaat, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh berita yang tidak benar. Jangan mudah percaya terhadap berita
bohong tersebut, percayalah kepada Komandan
Satuanmu masing-masing,” ujarnya.
Pada tahun 2017, bangsa Indonesia akan
melaksanakan pesta demokrasi Pilkada Serentak, baik
pemilihan Gubernur maupun Bupati/Walikota. Terkait
dengan pelaksanaan Pilkada, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengatakan bahwa, TNI akan netral dan menjamin
Pilkada berjalan aman dan lancar. “Kepada seluruh Prajurit TNI, saya perintahkan agar bersikap
netral dan melaksanakan pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tegasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan
bahwa, pada tahun 2016 lalu TNI telah melaksanakan bersih-bersih diri dari
Narkoba, walaupun dalam melaksanakan tugas masih ada prajurit-prajurit yang
tidak sesuai dengan aturan, mencoreng nama baik TNI. “Kepada
prajurit TNI yang terlibat masalah Narkoba, tidak ada ampun lagi, apabila
terkena Narkoba, maka tidak pantas lagi menjadi prajurit TNI, hukumannya
dipecat, hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI
pasal 62,” tegasnya.
Diakhir sambutannya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menyampaikan perintah harian untuk dipedomani dan dilaksanakan. Pertama.
Tingkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pegang
teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI sebagai pedoman dalam
kehidupan, serta pengabdian terhadap bangsa dan negara.
Kedua. Tingkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas sebagai jati
diri dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Ketiga. Kembangkan cara berfikir yang
sederhana namun menyentuh dan berpengaruh nyata terhadap percepatan pembangunan
TNI di tengah dinamika dan kompleksitas tugas TNI ke depan. Keempat.
Patuhi aturan yang berlaku dan segala bentuk perintah kedinasan, serta hindari
dan jangan lakukan pelanggaran sekecil apapun. Kelima. Pelihara dan
tingkatkan harmonisasi dengan rakyat agar bersama rakyat TNI kuat, hebat,
profesional dan siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian. Keenam, Tingkatkan kinerja dengan dedikasi dan motifasi
hanya untuk TNI dan NKRI yang sangat-sangat kita cintai.
Turut hadir pada apel luar biasa gabungan tersebut diantaranya, Kasum TNI
Laksdya TNI Dr. Didit Hediawan, M.P.A., M.B.A., Irjen TNI Letjen TNI Setyo
Sularso, Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Koorsahli Panglima TNI
Mayjen TNI Andogo Wiradi, Para Asisten Panglima TNI dan Para Kabalakpus TNI.