Pembangunan Bandara di Papua Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
https://www.riaupublik.com/2016/10/pembangunan-bandara-di-papua-tingkatkan.html
PAPUA, RIAUPUBLIK.Com-- Pembangunan Bandar Udara Nop Goliat Dekai di Provinsi Papua berfungsi sebagai penghubung antar pulau
dan antar provinsi yang ada di Indonesia, dan menjadi solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan serta perekonomian masyarakat. Demikian dikatakan
Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada acara peresmian Bandar Udara
Nop Goliat Dekai, di Kabupaten
Yahukimo, Provinsi Papua, Selasa (18/10/2016).
Presiden
Jokowi yang didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga
mengatakan bahwa, Bandara Nop Goliat Dekai berperan sebagai pusat
distribusi logistik untuk wilayah pengunungan tengah Provinsi Papua dan
merupakan salah satu dari tujuh bandara perintis yang menghubungkan 517 Desa di Kabupaten Yahukimo.
Lebih lanjut
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa, pembangunan Bandara Nop Goliat Dekia merupakan perwujudan komitmen pemerintah dalam agenda Nawa
Cita, yaitu dengan membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan, serta dengan
pembangunan infrastruktur sebagai program prioritas yang harus dilaksanakan
secara konsisten.
“Kabupaten
yang berada dipinggir-pinggir memang ingin akan kita kembangkan, dalam rangka
konektivitas mempersatukan bangsa kita. Inilah manfaat sebuah hubungan, manfaat sebuah
konektivitas, bukan masalah megah-megahan
infrastruktur tetapi kita harapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Yahukimo,” ujar Jokowi.
Pada
kesempatan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengatakan bahwasanya keberadaan Bandara Nop
Goliat Dekai akan mampu meningkatkan
kelancaran distribusi barang dan memberikan kestabilan harga serta untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bandara Nop
Goliat Dekai mulai dibangun sejak 2004 sampai tahun 2010 dengan menggunakan
dana APBD dan APBN. Bandara Nop Goliat dibangun di atas lahan seluas 230 Ha,
memiliki panjang landas pacu/runway
1.950 m x 30 m, yang dilengkapi dengan 2 exit
taxiway dengan ukuran 75 m x 23 m dan luas apron 320 m x 60 m.
Bandara Nop
Goliat dilengkapi dengan gedung terminal seluas 1.906 m² yang berkapasitas 300
penumpang, bandara ini telah didarati oleh pesawat jenis ATR 72 dan akan terus
dikembangkan sehingga mampu didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737.
Hingga saat ini, jumlah penerbangan dari dan ke Bandar Udara Nop Goliat setiap
harinya mencapai 15 pergerakan.
Dalam
kesempatan berikutnya Panglima TNI mendampingi Presiden RI meresmikan program “Satu Harga BBM di Papua”,
kemudian dilanjutkan dengan peninjauan pesawat
angkut BBM Air Tractor AT-802, dan lokasi pemberian tambahan makanan gizi bagi
ibu hamil dan balita.