Panglima TNI : Pemerintah Filipina Berperan Aktif Bebaskan Tiga WNI
https://www.riaupublik.com/2016/09/panglima-tnipemerintahfilipina-berperan.html
CILANGKAP, RIAUPUBLIK.Com-- Saya selaku Panglima TNI mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Filipina bersama MNLF (Moro National Liberation Front / Front Pembebasan Nasional Moro), yang banyak berperan aktif dalam pembebasan tersebut”. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Upaya pembebasan sandera secara simultan dan terus dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak secara terintegrasi termasuk proses rehabilitasi korban setelah dibebaskan.
“Para sandera yang sudah bebas itu adalah Emmanuel Arakain, Lorence Koten, dan Theodorus Kopong. Semua dalam keadaan sehat dan secepatnya akan dikembalikan kepada keluarganya. Pembebasan ketiga sandera WNI dilakukan sehari setelah Abu Sayyaf melepaskan seorang sandera warga Norwegia bernama Kjartan Sekkingstad,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih jauh Panglima TNI menjelaskan, langkah-langkah yangtelah dilakukan yaitu adanya perjanjian, seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu bahwa sekarang coast guard yang dari Filipina akan mengawal dari perbatasan bersama dengan kapal TNI AL.
“Antara Filipina dengan Indonesia dikawal oleh TNI AL, begitu masuk keperairan Filipina maka mereka yang akan mengawal. Untuk saat ini yang sudah berjalan adalah dengan coast guard, dan apabila itu tidak aman maka perlu ditambah untuk memperkuat,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Langkah preventif penanggulangan terorisme dan pembajakan secara kongkrit terus dilakukan, termasuk adanya indikasi mata-mata dari kelompok Abu Sayyaf. “Logika berpikirnya mereka bisa tahu,berarti ada yang memberi informasi, semua kita tindaklanjuti dansedang lakukan penyelidikan bekerjasama dengan kepolisian,” pungkas Panglima TNI.
Upaya pembebasan sandera secara simultan dan terus dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak secara terintegrasi termasuk proses rehabilitasi korban setelah dibebaskan.
“Para sandera yang sudah bebas itu adalah Emmanuel Arakain, Lorence Koten, dan Theodorus Kopong. Semua dalam keadaan sehat dan secepatnya akan dikembalikan kepada keluarganya. Pembebasan ketiga sandera WNI dilakukan sehari setelah Abu Sayyaf melepaskan seorang sandera warga Norwegia bernama Kjartan Sekkingstad,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih jauh Panglima TNI menjelaskan, langkah-langkah yangtelah dilakukan yaitu adanya perjanjian, seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu bahwa sekarang coast guard yang dari Filipina akan mengawal dari perbatasan bersama dengan kapal TNI AL.
“Antara Filipina dengan Indonesia dikawal oleh TNI AL, begitu masuk keperairan Filipina maka mereka yang akan mengawal. Untuk saat ini yang sudah berjalan adalah dengan coast guard, dan apabila itu tidak aman maka perlu ditambah untuk memperkuat,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Langkah preventif penanggulangan terorisme dan pembajakan secara kongkrit terus dilakukan, termasuk adanya indikasi mata-mata dari kelompok Abu Sayyaf. “Logika berpikirnya mereka bisa tahu,berarti ada yang memberi informasi, semua kita tindaklanjuti dansedang lakukan penyelidikan bekerjasama dengan kepolisian,” pungkas Panglima TNI.