Maakk...Jang BEM UR, Mengaumkan Toa Didepan Mapolda Riau, Kapolda Hilang
https://www.riaupublik.com/2016/09/maakkjang-bem-ur-mengaumkan-toa-didepan.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Beredarnya
foto sejumlah perwira Polda Riau kongkow-kongkow dengan bos PT Andika Pratama
Sawit Lestari (APSL) Di hotel GREND CENTRAL Pekanbaru Jalan Sudirman, memicu kecurigaan permainan Aparat penegak
hukum dengan bos besar sawit, Demo Mahasiswa (5/9/16) memecahkan raungan suara
toa mengara ke markas besar Polda Riau, Mahasiswa
dari, Himpunan Mahaiswa Islam (HMI) yang berdemo.
Selang sorenya Pasukan Biru
Laut dengan barisan nya mengepung Mapolda Riau, mengaum bak singa dengan TOA
Pengeras Suara, di sorongkan ke muka Mapolda riau, sekitar 400 Aktifis BEM UR
Riau mengepung Mapolda Riau.
Aksi BEM UR Ini menyita perhatian warga pekanbaru, yang memprotes prilaku periwira tinggi Polda Riau yang melukai perasaan masyarakat Riau. tidak hanya berorasi,juga memblokir ruas jalan di depan Mapolda. Arus lalu-lintas lantas dialihkan ke Jalan Kartini dan keluar ke Jalan Gajahmada.
Dalam Orasinya Pendemo Mengatakan pernyataan sikap bersama sejumlah organisasi non pemerintahan,Walhi, Jikalahari, Fitra Riau, LBH Pekanbaru dan Riau Reset Center mereka menyuarakan tiga tuntutan.
1- Mendesak Presiden Jokowi membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan kongkalingkong aparat Polda Riau dengan perusahaan yang menjadi sebab keluarnya SP3 untuk 15 perusahaan terduga pembakar lahan.
2- Menuntut pemecatan terhadap sejumlah perwira tinggi Polda Riau yang kongkow-kongkow dengan bos PT APSL.
3-
Menuntut pencopotan Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto sebagai pihak yang
bertangugng jawab dan dianggap gagal membina personilnya.Aksi BEM UR Ini menyita perhatian warga pekanbaru, yang memprotes prilaku periwira tinggi Polda Riau yang melukai perasaan masyarakat Riau. tidak hanya berorasi,juga memblokir ruas jalan di depan Mapolda. Arus lalu-lintas lantas dialihkan ke Jalan Kartini dan keluar ke Jalan Gajahmada.
Dalam Orasinya Pendemo Mengatakan pernyataan sikap bersama sejumlah organisasi non pemerintahan,Walhi, Jikalahari, Fitra Riau, LBH Pekanbaru dan Riau Reset Center mereka menyuarakan tiga tuntutan.
1- Mendesak Presiden Jokowi membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan kongkalingkong aparat Polda Riau dengan perusahaan yang menjadi sebab keluarnya SP3 untuk 15 perusahaan terduga pembakar lahan.
2- Menuntut pemecatan terhadap sejumlah perwira tinggi Polda Riau yang kongkow-kongkow dengan bos PT APSL.
Dalam aksi Orasi dan pernyatan sikap, Juru runding Polda Riau menemui pengunjuk rasa dan menawarkan perwakilan pendemo untuk bertemu dengan Wakapolda Riau Kombes Pol Suharsono, namun pendemo menolak dan meminta Kapolda langsung yang menemui mereka di tepi jalan.