Laki- Laki Bagansiapiapi Keturunan Tionghua Ini, Masuk Islam Syahadatnya Menggemparkan Isi Masjid, Begini Katanya..
https://www.riaupublik.com/2016/09/laki-laki-bagansiapiapi-keturunan.html
MEDIARIAUPUBLIK.COM,Rohil- Atas kesadaran sendiri Maslyanto (19), pemuda Tionghua Bagansiapiapi, datang ke Masjid Alkhairiyah, Jalan Madrasah, Bagansiapiapi meminta disyahadatkan, Kamis (8/9) atau 6 Zulhijah 1437 Hijriah.
Usai Maslyanto memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Maslyanto, Jumat (9/9) malam, rencananya seorang warga Tionghoa berusia 50 tahun yang sudah mengikuti berbagai kegiatan jamaah masjid juga akan bersyahadat menyatakan memeluk agama Islam. Wanita paruh baya ini pun sudah menyiapkan nama Islamnya, yakni Aisyah.
Keinginan Muhammad Maslyanto untuk memeluk agama Islam datang dari dirinya sendiri. “Dengan kemauan dari hati sanubari sendiri, saya datang ke masjid ini meminta disyahadatkan. Tanpa paksaan, saya ingin memeluk agama Islam,” ungkap Muhammad Maslyanto di hadapan jamaah Masjid Alkhairiyah.
Sebelum berpindah keyakinan memeluk agama Islam, Muhammad Maslyanto mengaku banyak mempelajari agama ini. “Dengan akal sehat, keinginan saya untuk mengucapkan agamaku adalah Islam, yaitu yang dituntunkan oleh Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW mengenai peribadahan kepada Allah SWT dan ketaatan terhadap-Nya terwujud. Alhamdulillah,” ujar Muhammad Maslyanto.
Proses pengislaman Muhammad Maslyanto dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir Drs H Wan Achmad Syaiful MSi. Sebelum detik-detik Muhammad Maslyanto mengucapkan kalimat syahadat, Wan Achmad Syaiful memberikan nasihat.
“Suatu tanda masuk agama Islam yaitu mengucapkan syahadat ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada yang kusembah melainkan Allah SWT dan bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah’,” kata Wan Syaiful.
Sebelum disyahadatkan, terlebih dahulu Muhammad Maslyanto ditanya oleh Wan Achmad Syaiful, apakah ia benar-benar mau masuk Islam dan atas kemauan siapa? “Kemauan sediri,” jawab Maslyanto dengan tegas. “Apa ada paksaan dari pihak lain?” tanya Ketua MUI Rohil ini kembali, lalu dijawabnya, “Tidak.”
Disaksikan dan didengar oleh ratusan jamaah Masjid Alkhairiyah usai salat Maghrib, Wan Achmad Syaiful lalu membimbing Maslyanto mengucapkan syahadat. Pengislaman Masliyanto pun juga disaksikan Ustadz Ilyas, ketua masjid tersebut dan Ustadz Mustafa selaku koordinator ibadah Masjid Alkhairiyah.
Setelah syahadat diucapkan, Maslyanto resmi beragama Islam dengan nama Muhammad Maslyanto.
“Dalam Islam, orang yang baru memeluk agama Islam atau mualaf, diterima oleh umat Islam yang lain dan harus diperhatikan serta dibina dan dibantu. Jadi, Muhammad Maslyanto berhak menerima zakat dan sedekah dari umat Islam yang lain. Amin ya Robbal Alamin,” tutur Wan Achmad Syaiful menutup doa.
Usai Maslyanto memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Maslyanto, Jumat (9/9) malam, rencananya seorang warga Tionghoa berusia 50 tahun yang sudah mengikuti berbagai kegiatan jamaah masjid juga akan bersyahadat menyatakan memeluk agama Islam. Wanita paruh baya ini pun sudah menyiapkan nama Islamnya, yakni Aisyah.
Keinginan Muhammad Maslyanto untuk memeluk agama Islam datang dari dirinya sendiri. “Dengan kemauan dari hati sanubari sendiri, saya datang ke masjid ini meminta disyahadatkan. Tanpa paksaan, saya ingin memeluk agama Islam,” ungkap Muhammad Maslyanto di hadapan jamaah Masjid Alkhairiyah.
Sebelum berpindah keyakinan memeluk agama Islam, Muhammad Maslyanto mengaku banyak mempelajari agama ini. “Dengan akal sehat, keinginan saya untuk mengucapkan agamaku adalah Islam, yaitu yang dituntunkan oleh Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW mengenai peribadahan kepada Allah SWT dan ketaatan terhadap-Nya terwujud. Alhamdulillah,” ujar Muhammad Maslyanto.
Proses pengislaman Muhammad Maslyanto dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir Drs H Wan Achmad Syaiful MSi. Sebelum detik-detik Muhammad Maslyanto mengucapkan kalimat syahadat, Wan Achmad Syaiful memberikan nasihat.
“Suatu tanda masuk agama Islam yaitu mengucapkan syahadat ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada yang kusembah melainkan Allah SWT dan bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah’,” kata Wan Syaiful.
Sebelum disyahadatkan, terlebih dahulu Muhammad Maslyanto ditanya oleh Wan Achmad Syaiful, apakah ia benar-benar mau masuk Islam dan atas kemauan siapa? “Kemauan sediri,” jawab Maslyanto dengan tegas. “Apa ada paksaan dari pihak lain?” tanya Ketua MUI Rohil ini kembali, lalu dijawabnya, “Tidak.”
Disaksikan dan didengar oleh ratusan jamaah Masjid Alkhairiyah usai salat Maghrib, Wan Achmad Syaiful lalu membimbing Maslyanto mengucapkan syahadat. Pengislaman Masliyanto pun juga disaksikan Ustadz Ilyas, ketua masjid tersebut dan Ustadz Mustafa selaku koordinator ibadah Masjid Alkhairiyah.
Setelah syahadat diucapkan, Maslyanto resmi beragama Islam dengan nama Muhammad Maslyanto.
“Dalam Islam, orang yang baru memeluk agama Islam atau mualaf, diterima oleh umat Islam yang lain dan harus diperhatikan serta dibina dan dibantu. Jadi, Muhammad Maslyanto berhak menerima zakat dan sedekah dari umat Islam yang lain. Amin ya Robbal Alamin,” tutur Wan Achmad Syaiful menutup doa.