Koraban ISPA: Terimakasi Tuhan Telah Kau Buka Misteri Asap Tahunan Riau
https://www.riaupublik.com/2016/09/koraban-ispa-terimakasi-tuhan-telah-kau.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Heboh
foto bareng pejabat Polda Riau bersama Pemilik perusahaan sawit PT.APSL belum
berakhir. Meski telah dianulir oleh Polda Riau dan pihak PT.APSL, bahwa foto
mereka tidak ada kaitannya dengan pembakaran lahan dan hutan, namun kejadian
penyanderaan pegawai Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Rohul,
menambah kecurigaan publik.
Bahkan, Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, menegaskan bahwa massa yang menyandra
pegawai kementriannya dimotori oleh PT.APSL.
Massa yang mengepung itu disebut
sebagai petani penggarap lahan sawit. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menduga,
yang mengepung tujuh stafnya itu dimobilisasi oleh perusahaan sawit, PT Andika
Permata Sawit Lestari (APSL).
"PT APSL diduga memfasilitasi
pembentukan tiga kelompok tani untuk mengelola kebun sawit dengan PT APSL
bertindak sebagai 'Bapak angkat," demikian keterangan Kementerian LHK
dirilis detikcom, Minggu 4/9/2016.
Massa disebutnya terus bertambah
dari jumlah puluhan hingga ratusan orang. Bahkan awalnya, mereka yang
bergerombol menghadang tim KLHK yang hendak menyeberang sungai menggunakan
kapal ponton. 7 Anggota tim KLHK disuruh turun dari mobil.
"Jumlah massa terlihat
dimobilisasi karena adanya pergerakan kendaraan yang membawa massa," kata
Kementerian LHK.
Intimidasi diterima tujuh orang
anggota tim KLHK. Tujuh pegawai yang disandera itu berasal dari Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Polisi Kehutanan (Polhut). Polhut terus
diprovokasi untuk menggunakan senjata. Bahkan dalam kondisi seperti ini, mereka
berkoordinasi terus dengan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
"Namun atas perintah Menteri
LHK yang terus berkoordinasi via telephone dengan Dirjen Gakkum (Penegakan
Hukum), meminta tim KLHK yang tengah dikepung ratusan massa itu untuk tetap
tenang, sabar dan tidak terprovokasi dengan menggeluarkan senjata,"
tuturnya.
Penyanderaan berlangsung dari Jumat
(2/9) hingga Sabtu (3/9) kemarin. Selama penyanderaan berlangsung, Dirjen
Gakkum berkoordinasi dengan Danrem setempat selaku Komandan Satgas Karhutla dan
Kasrem. Penyanderaan masih berlangsung, bahkan para penyandera meminta Menteri
Siti untuk datang ke lokasi.
"Gerombolan massa mengancam,
mereka akan membebaskan tujuh orang tim KLHK tersebut jika Menteri LHK Siti
Nurbaya bisa hadir langsung di lokasi. Hingga saat ini masih didalami motif dan
muatan apa hingga penyandera meminta menghadirkan Menteri LHK," kata
mereka.(*)