Golkar Riau Tidak Mikir Kan Rakyat,Ketua DPRD Riau Digantung DPD I Golkar Riau
https://www.riaupublik.com/2016/08/golkar-riau-tidak-mikir-kan-rakyatketua.html
RIUAPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Septina Primawati kaget DPD I Golkar Riau mengusulkan lagi tiga nama pengganti Suparman sebagai Ketua DPRD Riau.
Ia sangat menyayangkan hal itu, karena seharusnya pengurus partai di daerah menghormati kebijakan pimpinan pusat partai yang telah merekomendasikan nama dirinya untuk jabatan itu. Hal itu dikatakan Septina saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (2/8/2016).
“Semestinya DPD mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh DPP, kan begitu," ujar Septina saat dihubungi melalui ponselnya.
Dia tidak mengetahui pasti alasan DPD I Golkar Riau untuk tidak mematuhi SK DPP Golkar bernomor R-330/ GOLKAR/XL/2015, mengenai penunjukan dirinya menjadi pengganti Suparman sebagai pimpinan dewan.
“Saya ini kan yang dicalonkan (mengisi kursi Ketua DPRD Riau), tentu lah itu DPP yang paling tahu,” ucapnya.
“Saya juga tidak tahu alasannya bagaimana, yang jelas surat itu kan keluar dari DPP,” kata dia, saat ditanya mengenai proses terbitnya SK DPP Golkar yang bikin heboh tersebut.
"Kalau ternyata pada akhirnya DPD tidak menindaklanjuti SK itu, ya itu kembali kepada pimpinan DPD-nya. Tanyakan kepada DPD I Golkar Riau kenapa tidak mau merespon itu,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Indragiri Hilir tersebut.
Septina mengaku terkejut dengan langkah yang sudah diambil DPD I Golkar, dengan mengirim nama Erizal Muluk, Masnur, dan Supriati ke DPP Partai Golkar. "Saya juga tidak mengerti kenapa sampai begitu lagi. Kok ngulang dari awal lagi, saya juga heran,” ungkapnya.
Menurut dia, DPP Partai Golkar sebelumnya sudah mendesak pengurus DPD I Golkar Riau untuk memproses SK penunjukan Septina. “DPP juga sudah pernah mengeluarkan surat teguran. Itu surat kelanjutan November lalu, karena DPD tidak merespon," bebernya.
"Saya ini orang yang dicalonkan, hanya bisa menjawab sebatas itu. Supaya lebih jelas bisa ditanyakan kepada DPD,” ucapnya.
Sementara tiga kader Golkar yang diusulkan menjadi pengganti Suparman memimpin dewan enggan berkomentar banyak. "Kita lihat saja hasil dari pimpinan pusat partai nanti. Mudah-mudahan pekan depan sudah ada hasilnya dan kita dari Fraksi Golkar segera bisa mengusulkan (satu nama yang dipilih) ke DPRD Riau," ujar Masnur, wakil rakyat asal Kabupaten Kampar.
Dirinya sebagai kader akan tunduk terhadap keputusan partai. Sehingga dirinya tidak banyak memberikan komentar. "Apun keputusan partai nanti itulah yang akan diusulkan ke DPRD Riau. Nanti diumumkan, menunggu SK DPP keluar," jelas Ketua Komisi E DPRD Riau tersebut.
Supriati, yang saat ini Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau, pilih berhati-hati memberikan komentar. "Biar saja Ketua DPD I Golkar Riau (Arsyadjuliandi Rachman) yang ngomong. Bisa juga melalui ketua harian atau sekretaris. Saya tidak usah ngomong dulu," ujarnya singkat.
Ia sangat menyayangkan hal itu, karena seharusnya pengurus partai di daerah menghormati kebijakan pimpinan pusat partai yang telah merekomendasikan nama dirinya untuk jabatan itu. Hal itu dikatakan Septina saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (2/8/2016).
“Semestinya DPD mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh DPP, kan begitu," ujar Septina saat dihubungi melalui ponselnya.
Dia tidak mengetahui pasti alasan DPD I Golkar Riau untuk tidak mematuhi SK DPP Golkar bernomor R-330/ GOLKAR/XL/2015, mengenai penunjukan dirinya menjadi pengganti Suparman sebagai pimpinan dewan.
“Saya ini kan yang dicalonkan (mengisi kursi Ketua DPRD Riau), tentu lah itu DPP yang paling tahu,” ucapnya.
“Saya juga tidak tahu alasannya bagaimana, yang jelas surat itu kan keluar dari DPP,” kata dia, saat ditanya mengenai proses terbitnya SK DPP Golkar yang bikin heboh tersebut.
"Kalau ternyata pada akhirnya DPD tidak menindaklanjuti SK itu, ya itu kembali kepada pimpinan DPD-nya. Tanyakan kepada DPD I Golkar Riau kenapa tidak mau merespon itu,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Indragiri Hilir tersebut.
Septina mengaku terkejut dengan langkah yang sudah diambil DPD I Golkar, dengan mengirim nama Erizal Muluk, Masnur, dan Supriati ke DPP Partai Golkar. "Saya juga tidak mengerti kenapa sampai begitu lagi. Kok ngulang dari awal lagi, saya juga heran,” ungkapnya.
Menurut dia, DPP Partai Golkar sebelumnya sudah mendesak pengurus DPD I Golkar Riau untuk memproses SK penunjukan Septina. “DPP juga sudah pernah mengeluarkan surat teguran. Itu surat kelanjutan November lalu, karena DPD tidak merespon," bebernya.
"Saya ini orang yang dicalonkan, hanya bisa menjawab sebatas itu. Supaya lebih jelas bisa ditanyakan kepada DPD,” ucapnya.
Sementara tiga kader Golkar yang diusulkan menjadi pengganti Suparman memimpin dewan enggan berkomentar banyak. "Kita lihat saja hasil dari pimpinan pusat partai nanti. Mudah-mudahan pekan depan sudah ada hasilnya dan kita dari Fraksi Golkar segera bisa mengusulkan (satu nama yang dipilih) ke DPRD Riau," ujar Masnur, wakil rakyat asal Kabupaten Kampar.
Dirinya sebagai kader akan tunduk terhadap keputusan partai. Sehingga dirinya tidak banyak memberikan komentar. "Apun keputusan partai nanti itulah yang akan diusulkan ke DPRD Riau. Nanti diumumkan, menunggu SK DPP keluar," jelas Ketua Komisi E DPRD Riau tersebut.
Supriati, yang saat ini Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau, pilih berhati-hati memberikan komentar. "Biar saja Ketua DPD I Golkar Riau (Arsyadjuliandi Rachman) yang ngomong. Bisa juga melalui ketua harian atau sekretaris. Saya tidak usah ngomong dulu," ujarnya singkat.