Duterte Sebut Nama Polisi dan Pejabat yang Terlibat Narkoba
https://www.riaupublik.com/2016/08/duterte-sebut-nama-polisi-dan-pejabat.html
RIAUPUBLIK.COM, JAKARTA-- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut nama-nama politikus, anggota lembaga peradilan dan keamanan yang ia tuding terlibat dalam perdagangan narkoba.
Di antara yang disebutkan oleh Duterte pada Minggu pagi (7/8) termasuk para wali kota, mantan wali kota, anggota kongres, hakim, polisi dan personel militer, yang total menurutCNN Phillipines, berjumlah lebih dari 100 orang.
Dilansir Inquirer, dalam pidatonya di Kota Davao, Duterte mengatakan polisi dan tentara yang ditugaskan menjaga para terduga politikus tersebut sudah dibebastugaskan dan diperintahkan untuk melapor kepada atasan mereka dalam 24 jam.
Ia juga memerintahkan petugas polisi yang ia sebut terlibat dalam perdagangan narkoba untuk melapor ke markas besar Kepolisian Nasional Filipina dalam 24 jam. Bagi para hakim yang ia sebut namanya, Duterte memerintahkan mereka melapor ke Mahkamah Agung, juga dalam 24 jam.
Duterte mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 600 ribu orang yang terlibat dalam narkoba di Filipina, baik bandar atau pemakai, dan ia menuduh pejabat dan pegawai pemerintah yang terlibat bertanggung jawab atas tingginya angka itu.
Sejak dilantik menjadi presiden Filipina akhir Juni lalu, Duterte melancarkan perang besar-besaran terhadap narkoba di negara itu.
Sedikitnya 400 orang tewas sejak Duterte memimpin, ratusan di antaranya korban penembakan di jalan karena dituduh bandar narkoba. Ratusan ribu bandar menyerahkan diri.
Pekan ini, wali kota Albuera, Rolando Espinosa, menyerahkan diri karena takut ditembak mati polisi.
Duterte banyak dikritik dan dikecam atas kebijakannya, terutama oleh aktivis hak asasi manusia. Namun ia tak ambil pusing dan merasa bahwa solusi yang ia jalankan saat ini sudah tepat.
SBR:CNN
Di antara yang disebutkan oleh Duterte pada Minggu pagi (7/8) termasuk para wali kota, mantan wali kota, anggota kongres, hakim, polisi dan personel militer, yang total menurutCNN Phillipines, berjumlah lebih dari 100 orang.
Dilansir Inquirer, dalam pidatonya di Kota Davao, Duterte mengatakan polisi dan tentara yang ditugaskan menjaga para terduga politikus tersebut sudah dibebastugaskan dan diperintahkan untuk melapor kepada atasan mereka dalam 24 jam.
Ia juga memerintahkan petugas polisi yang ia sebut terlibat dalam perdagangan narkoba untuk melapor ke markas besar Kepolisian Nasional Filipina dalam 24 jam. Bagi para hakim yang ia sebut namanya, Duterte memerintahkan mereka melapor ke Mahkamah Agung, juga dalam 24 jam.
Duterte mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 600 ribu orang yang terlibat dalam narkoba di Filipina, baik bandar atau pemakai, dan ia menuduh pejabat dan pegawai pemerintah yang terlibat bertanggung jawab atas tingginya angka itu.
Sejak dilantik menjadi presiden Filipina akhir Juni lalu, Duterte melancarkan perang besar-besaran terhadap narkoba di negara itu.
Sedikitnya 400 orang tewas sejak Duterte memimpin, ratusan di antaranya korban penembakan di jalan karena dituduh bandar narkoba. Ratusan ribu bandar menyerahkan diri.
Pekan ini, wali kota Albuera, Rolando Espinosa, menyerahkan diri karena takut ditembak mati polisi.
Duterte banyak dikritik dan dikecam atas kebijakannya, terutama oleh aktivis hak asasi manusia. Namun ia tak ambil pusing dan merasa bahwa solusi yang ia jalankan saat ini sudah tepat.
SBR:CNN