Menntri LHK: Ada Cukong Kuat, Dan Juga Ada Beking Aparat Berseragam
https://www.riaupublik.com/2016/07/menntri-lhk-ada-cukong-kuat-dan-juga.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyiapkan langkah
hukum terhadap cukong-cukong yang menguasai tanah di Taman Nasional
Tesso Nilo (TNTN), Riau sehingga luasnya menjadi hanya sepertiga.
"Permasalahan cokung dan lain-lain harus diselesaikan secara serius dan sesegera mungkin," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan ada kesulitan di lapangan karena cukong-cukong tersebut menyangkut adanya modal besar di baliknya. Selain itu juga ada beking dari aparat berseragam dan lain-lainnya.
"Itu akan dikonsultasikan ke Panglima TNI dan Kepala Kepolisian RI. Tetapi penegakan hukum tetap akan dijalankan direktorat jendral kami," ungkapnya.
Dia sudah melakukan identifikasi terhadap cukong tersebut. Melalui data-data Lembaga Swadaya Masyarakat, aktor pelaku tersebut juga sudah diajukan. Melalui data itu pola penegakan hukunya sedang dipikirkan.
Dia menegaskan tidak akan ada kompromi dengan cukong tersebut. Namun hal yang dipikirkan saat ini adalah implikasi terhadap pekerja yang berada di dalamnya.
"Yang dipikirkan adalah agar pekerja tidak dijadikan tameng, seolah-olah penggusuran itu nanti akan berdampak pada pekerja," ujarnya yang berada di Pekanbaru usai peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Siak, Jumat (22/7).
Ditanyakan mengapa belum mengumumkan nama-nama cukong tersebut, dia mengatakan pastinya kementrian berani menyebutkannya. Tapi untuk mengumumkan itu, kata dia, pendataan harus dilakukan dulu dengan baik.
Untuk itu pihaknya tengah menyiapkan langkah revitalisasi kawasan ekosistem TNTN. Revitalisasi kawasan ekosistem bukan hanya taman nasional, ada juga hutan produksi yang telah jadi konsesi termasuk yang sudah dicabut dan yang diokupasi masyarakat.
Sbr: Antara
"Permasalahan cokung dan lain-lain harus diselesaikan secara serius dan sesegera mungkin," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan ada kesulitan di lapangan karena cukong-cukong tersebut menyangkut adanya modal besar di baliknya. Selain itu juga ada beking dari aparat berseragam dan lain-lainnya.
"Itu akan dikonsultasikan ke Panglima TNI dan Kepala Kepolisian RI. Tetapi penegakan hukum tetap akan dijalankan direktorat jendral kami," ungkapnya.
Dia sudah melakukan identifikasi terhadap cukong tersebut. Melalui data-data Lembaga Swadaya Masyarakat, aktor pelaku tersebut juga sudah diajukan. Melalui data itu pola penegakan hukunya sedang dipikirkan.
Dia menegaskan tidak akan ada kompromi dengan cukong tersebut. Namun hal yang dipikirkan saat ini adalah implikasi terhadap pekerja yang berada di dalamnya.
"Yang dipikirkan adalah agar pekerja tidak dijadikan tameng, seolah-olah penggusuran itu nanti akan berdampak pada pekerja," ujarnya yang berada di Pekanbaru usai peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Siak, Jumat (22/7).
Ditanyakan mengapa belum mengumumkan nama-nama cukong tersebut, dia mengatakan pastinya kementrian berani menyebutkannya. Tapi untuk mengumumkan itu, kata dia, pendataan harus dilakukan dulu dengan baik.
Untuk itu pihaknya tengah menyiapkan langkah revitalisasi kawasan ekosistem TNTN. Revitalisasi kawasan ekosistem bukan hanya taman nasional, ada juga hutan produksi yang telah jadi konsesi termasuk yang sudah dicabut dan yang diokupasi masyarakat.
Sbr: Antara