Bank Riau Kepri Gelar Workshop Obligasi dan IPO Bagi Mitranya
https://www.riaupublik.com/2016/06/bank-riau-kepri-gelar-workshop-obligasi.html
Sabtu, 25/06/2016 - 00:15:42 WIB Dilhat; 1034
Bank Riau Kepri (BRK) menggelar workshoppenguatan pembiayaan jangka panjang dan IPO untuk peningkatan daya saing sebagai corporate action RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- PT Bank Riau Kepri menggelar Workshop dengan tema peranan obligasi sebagai penguatan pembiayaan jangka panjang dan IPO untuk peningkatan daya saing dalam era globalisasi di Hotel Pangeran, Jumat (24/6/2016) |
Workshop di buka langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, M.B.A dan menghadirkan Prof DR Adler Manurung sebagai pembicara yang merupakan Presiden Direktur PT Finansial Bisnis Informasi.
Gubri Arsyadjuliandi Rachman yang dipanggil Andi Rahman menjelaskan BRK harus mampu mandiri kedepannya sebagai bank daerah yang berdaya saing di era globalisasi.
"BRK jangan hanya bergantung kepada pemegang saham saja. Namun, sudah bisa mengandalkan pihak ketiga," ujar Gubri Andi Rahman.
"Apa yang dilakukan oleh Bank Riau Kepri untuk Workshop Obligasi dan IPO menurut kami sudah harus dilakukan. Karena, untuk bersaing kedepan apalagi diera globalisasi sekarang dengan sistim perekonomian yang ada di kawasan Asean, dan transpacific," ungkap Andi Rahman.
Selain mengadirkan Prof DR Adler Manurung tampak Direktur Utama Bank Riau Kepri DR.Irvandi Gustari, para pakar ekonomi universitas Negeri dan Swasta, Mitra Bank Riau Kepri beserta undangan lainnya.
Prof.DR. Adler Haymans Manurung mengatakan, " Kami rasa Bank Riau Kepri adalah Bank yang sehat dan layak, untuk segera melakukan percepatan kearah obligasi dan IPO, sehingga dapat berdaya saing sehat." Urai Prof. Adler Haymans Manurung
"Hal ini tentunya berdasarkan kajian serta penelitian yang akurat, atas dasar itulah kami sarankan kepada Bank Riau Kepri mengambil langkah untuk kemajuan Bank Riau Kepri yang sudah jadi icon Bank kebanggaan masyarakat Riau." Tutur
Ia menjelaskan BRK mampu menerbitkan obligasi hingga Rp 5 triliun dengan asset yang dimiliki BRK Rp 16 triliun.
"BRK mampu untuk menambah obligasinya hingga Rp 5 triliun jika melihat perkembangan selama ini. Hanya saja, perlu kesiapan SDM dan dukungan dari para pemegang saham," jelasnya.
Dari pantauan wartawan Sigapnews.co.id workshop kali ini berlangsung aman, sekaligus membuka cakrawala wawasan dibidang ekonomi bisnis jadi lebih terbuka dan transparan.
Salah satu cara Bank Riau Kepri bisa bersaing tentunya harus ada penguatan modalnya, yaitu dana yang dikelola harus lebih banyak lagi dari yang sekarang.
Untuk mendapatkan dana dana tersebut diantaranya dari (Pemerintah Daerah) Pemda dan dari pihak ketiga berikut sumber yang lain bon atau go publik.
Jadi Bank Riau Kepri adalah milik para stakeholder yang ada di Riau, bukan milik Pemda saja, tapi ada juga pemegang saham.
Direktur Utama BRK, DR Irvandi Gustari mengatakan pihaknya belum terlalu berani untuk memulai obligasi pada angka Rp 5 triliun.
"Rencananya kita akan mengajukan obligasi sebesar Rp 1 triliun dari jumlah obligasi sebelumnya Rp 500 milyar. Hal ini kita ajukan, agar asset kita dapat berkembang ke depannya," tuturnya.DR.Irvandi Gustari Dirut Bank Riau Kepri.
"Kami mengundang di acara ini, karena ada unsur pimpinan, ada unsur perguruan tinggi dan unsur penegak hukum, pemegang saham, supaya kita dapat menyatukan pandangan bahwa Bank.Riau kepri merupakan milik masyarakat Riau." Papar DR Irvandi Gustari
Bank Riau Kepri sebagai BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) paling diandalkan yang merupakan sumber deviden, PAD (PendapatanAsli Daerah) di Riau.
"Kami mempunyai wacana untuk mengembangkan skala usaha. Kami harus go publik ke depannya, tidak bisa hanya mengandalkan dari modal pemenang saham saja," ujar DR.Irvandi Gustari Dirut Bank Riau Kepri yang akrab dengan awak media.
reporter/rOl