Inilah Gubuk Derita Warga Rokan Hilir (Riau)

RIAUPUBLIK.COM, ROHIL-- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, nampaknya harus jeli melihat kondisi masyarakatnya, pasalnya, dari sekian ribu penduduk di daerah itu membutuhkan perhatian dari pemerintah, Ini ditunjukkan dengan masih adanya warga yang tinggal di gubuk reot selama bertahun-tahun.

Siti Ati (43), salah satunya. Dia tak pernah tersentuh bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang hampir tiap tahun digelontorkan pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.

Padahal Rumahnya sangat memprihatinkan,Rumah yang tinggal di Kecamatan Pekaitan Kelurahan Pedamaran, tergolong sangat tidak layak disebut sebagai tempat tinggal.

Rumah tersebut hanya berukuran sekitar 2 x 4 meter dan masih beralaskan tanah. Dindingnya terbuat dari Terpal bekas, dan Atap rumahnya terbuat Goni bekas, lantai rumahnya beralaskan Tanah, sedangkan tempat tidurnya dari kayu yang dicarinya dihutan, yang dipasang sekadarnya untuk menghalau hawa dingin angin malam hari.

Kondisi di dalam rumah pun sangat memprihatinkan. Selain sempit dan gelap, tidak ada perkakas rumah tangga seperti kompor, dan tempat tidur yang nyaman.

"Tempat tidur" yang ada hanyalah kayu-kayu yang dijejer. Lokasinya berdekatan dengan tempat memasak yang masih menggunakan kayu bakar.

"Mau bagaimana lagi kita tidak punya apa-apa. Bapak (suami) juga sudah sakit-sakitan, tidak ada yang membantu," tutur Siti Ati saat ditemui Wartawan dikediamannya, Minggu (24/4/2016).

Saat hujan deras turun,Siti Ati juga selalu was-was. "Sebab, dipastikan bagian Atap rumah bocor ," ucapnya.

Ironisnya, Siti Ati selama ini tidak pernah mendapat bantuan rehabilitasi rumah dari pemerintah. Begitu juga dengan bantuan untuk warga miskin lainnya, seperti bantuan dana program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang merupakan bantuan kompensasi kenaikan harga BBM.

"Kalau ada (bagian rumah) yang rusak ya diperbaiki sendiri," ungkapnya. Meski hidup seperti ini, Siti enggan untuk menggantungkan hidup pada kebaikan dan pemberian orang.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia menanam sayur dan bertani cukup untuk makan saja, dan mendodos Sawit peninggalan ayahnya, Penghasilan yang didapatnya tidak tidak sepadan dengan kebutuhan sehari-hari, "Dapatnya Rp50 ribu-Rp100 ribu satu kali nodos, juga tidak setiap hari," tuturnya.

Sementara itu, Supriyanto Wartawan yang ikut melakukan kunjungan mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan kepada Ibu Siti dalam artian mencoba berusaha untuk membantu dan segera melaporkan keberadaannya kepihak yang terkait.

"Kami akan coba koordinasi dengan Bapemas dan buat laporan ke DPRD agar bisa dapat bantuan untuk meringankan beban hidup Ibu Siti," katanya, Supriyanto Wartawan yang ikut mengunjungi, Jumat (27/2/2015).

Related

Rohil 8737842197346161154

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item