Syahril Calon Walikota Pekanbaru Jalur Independen, Tidak Khawatirkan Revisi UU Pikada
https://www.riaupublik.com/2016/03/syahril-calon-walikota-pekanbaru-jalur.html
RIAUPUBLIK.COM,
PEKANBARU(RIAU)-- Bakal calon Walikota
Pekanbaru dari jalur independen Syahril mengaku tidak mengkhawatirkan
revisi undang-undang nomor 8 Tahun 2015 yang mengatur ketentuan calon kepala
daerah dari jalur independen.
"Bagi saya dan tim, ini adalah tantangan. Sejauh ini kami sudah mengumpulkan dukungan 10 persen Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT)," katanya di kedai kopi Jalan Nangka.
Menurut dia, rencana penambahan syarat lampiran dukungan KTP bagi calon independen sebesar 10 hingga 20 persen dari total DPT cukup memberatkan para kandidat yang minim dukungan.
"Apalagi, para anggota dewan yang mewacanakannya berasal dari partai yang perolehan kursinya rendah. Mungkin rasa percaya dirinya sudah turun. Jadi upayanya sekarang pada bagaimana menghambat calon independen," katanya.
Syahril mengaku tidak sulit baginya untuk mengumpulkan KTP dukungan. "Sekarang, justru banyak warga yang datang kepada tim untuk menyerahkan dukunganya," katanya.
Menurut Ketua Persatuan Guru Indonesi (PGRI) Riau itu, kenyataan itu merupakan bentuk dukungan murni masyarakat kepadanya.
"Apakah ini juga jadi bukti bahwa publik sudah cenderung tidak percaya terhadap partai politik, bisa jadi demikian," katanya.
"Bagi saya dan tim, ini adalah tantangan. Sejauh ini kami sudah mengumpulkan dukungan 10 persen Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT)," katanya di kedai kopi Jalan Nangka.
Menurut dia, rencana penambahan syarat lampiran dukungan KTP bagi calon independen sebesar 10 hingga 20 persen dari total DPT cukup memberatkan para kandidat yang minim dukungan.
"Apalagi, para anggota dewan yang mewacanakannya berasal dari partai yang perolehan kursinya rendah. Mungkin rasa percaya dirinya sudah turun. Jadi upayanya sekarang pada bagaimana menghambat calon independen," katanya.
Syahril mengaku tidak sulit baginya untuk mengumpulkan KTP dukungan. "Sekarang, justru banyak warga yang datang kepada tim untuk menyerahkan dukunganya," katanya.
Menurut Ketua Persatuan Guru Indonesi (PGRI) Riau itu, kenyataan itu merupakan bentuk dukungan murni masyarakat kepadanya.
"Apakah ini juga jadi bukti bahwa publik sudah cenderung tidak percaya terhadap partai politik, bisa jadi demikian," katanya.
Reportase/ rOl