INI LAH.....ANCAMAN ALLAH BAGI YANG MENINGGALKAN SHALAT
https://www.riaupublik.com/2016/03/ini-lahancaman-allah-bagi-yang.html
RIAUPUBLIK.COM-- Setiap manusia yang diciptakan
Allah Ta’ala di muka bumi ini dituntut untuk beriman kepadaNya dan mempunyai
satu kewajiban yang paling utama dalam ibadah adalah Sholat. Kelak di akhirat,
amalan yang pertama kali akan diperhitungkan adalah Sholat dan Sholat juga yang
akan menentukan tempat manusia ini akan berakhir, Jahannam atau Surga. Bukankah
jin dan manusia diciptakan hanya untuk sujud menyembah kepada sang Khalik…
Sholat pula yang membedakan antara orang yang mu’min (beriman) dan kafir
(ingkar) kepada Allah Ta’ala.
Ibnu Abbas, berkata, “Aku dengar Rasulullah SAW bersabda,
Maksud Hadits: “Awalnya orang yang meninggalkan Sholat itu, bukanlah dia
termasuk golongan Islam. Allah tidak terima tauhid dan imannya dan tidak ada
faedah shadakah, puasa dan syahadatnya”. Al-Hadits.
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja
diperlihatkan tentang macam-macam orang yang beramal baik, tetapi juga
diperlihatkan sejumlah orang yang berbuat munkar, diantaranya siksaan bagi yang
MENINGGALKAN SHOLAT FARDHU.
2. Rumusan
Masalah.
1)
Pengertian khitan.
2)
Khitan bagi laki-laki.
3)
Khitan bagi perempuan.
4)
Hukum-hukum khitan.
ANCAMAN ALLAH BAGI
YANG MENINGGALKAN SHALAT
A.
Pengertian
Barang siapa
melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan
di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, tiga
siksaan saat bertemu dengan Allah SWT.
1. DALAM DUNIA
Rasulullah
bersabda ” sesungguhnya antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah
sholat”, sehingga makna hadits ini adalah, orang yang tidak sholat adalah
KAFIR, dan beliau juga bersabda” perjanjian antara kita dan mereka(orang
musyrik) adalah sholat, barangsiapa yang tidak sholat, berarti KAFIR”, Rasulullah
bersabda ” pokok perkaranya adalah islam, tiang2nya adalah sholat, dan
puncaknya adalah jihad” jadi kalau kita tidak sholat maka robohlah islam kita
karena itu rasulullah saat ALLAH ingin memfardhukan sholat, dengan langsung dipanggil kelangit dengan ALLAH, melalui peristiwa isra’ mi’raj
karena itu rasulullah saat ALLAH ingin memfardhukan sholat, dengan langsung dipanggil kelangit dengan ALLAH, melalui peristiwa isra’ mi’raj
Rasulullah juga
bersabda “yang pertama yang dihisab pada hari kiamat kelak adalah sholat, kalau
sholatnya baik, maka seluruh amalnya baik, dan apabila sholatnya rusak maka
seluruh amalnya rusak”
Allah SWT
berfirman “….Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar…. (QS Al-‘ankabuut : 45)
maksudnya adalah, kalau sholat kita dengan benar, baik waktu, cara, dan niatnya. insyaALLAH kita akan tercegah dari perbuataan keji dan mungkar.
maksudnya adalah, kalau sholat kita dengan benar, baik waktu, cara, dan niatnya. insyaALLAH kita akan tercegah dari perbuataan keji dan mungkar.
orang yang
sukses yang disebutkan yang pertama kali adalah orang yang khusu’ dalam
sholatnya, sebagaimana didalam surat Al-Mukminuun ayat 1-2
Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman,(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam
sholatnya".
hukumannya didunia orang yang tidak sholat
adalah:
1. Dia tidak berhak jadi wali bagi anak perempuannya, karena dia adalah KAFIR, pernikahannya tidak syah. (maka bapak2 wanita muslimah yang tidak sholat, sudah jatuh perwaliaannya)
2. warisannya jatuh dari kerabatnya, karena tidak ada waris2 sesama orang kafir.
3. haram masuk Mekkah dan tanah suci, karena sudah kafir.
4. sembelihannya tidak syah, akan menjadi bangkai
5. kita haram, mensholati jenazahnya, karena kafir
6. haram nikah dengan perempuan muslimah, bagaimana kalau sudah terlanjur nikah, solusinya adalah harus cerai, atau disuruh bertaubat untuk melakukan shola
1. Dia tidak berhak jadi wali bagi anak perempuannya, karena dia adalah KAFIR, pernikahannya tidak syah. (maka bapak2 wanita muslimah yang tidak sholat, sudah jatuh perwaliaannya)
2. warisannya jatuh dari kerabatnya, karena tidak ada waris2 sesama orang kafir.
3. haram masuk Mekkah dan tanah suci, karena sudah kafir.
4. sembelihannya tidak syah, akan menjadi bangkai
5. kita haram, mensholati jenazahnya, karena kafir
6. haram nikah dengan perempuan muslimah, bagaimana kalau sudah terlanjur nikah, solusinya adalah harus cerai, atau disuruh bertaubat untuk melakukan shola
a. Dicabut keberkahan hidupnya
b. Dihapus amal sholehnya
c. Dicabut keislamannya
d. Rizkinya tidak mendapat berkah
e. Amalnya tidak mendapat pahala
f. Do’anya ditolak Allah SWT
2. SAAT SAKARATUL MAUT
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي
تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
(Qs Al-Jum’ah ayat 62:8) “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(Qs Al-Jum’ah ayat 62:8) “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا
جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
(Qs Al-Munafiqun ayat 63:11) “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Qs Al-Munafiqun ayat 63:11) “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ
مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
(Qs Ya-Sin 36:83) Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
(Qs Ya-Sin 36:83) Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Rasulullah SAW, bersabda, Maksud
Hadits: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang
menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu bisa diambil
tanpa menyertakan bahagian kain sutera yang tersobek ?” (HR.Bukhari)
Ka’b Al-Ahbar (Shahabi) berpendapat :
“Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut
seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga
ranting itupun membawa semua bahagian tubuh yang menyangkut padanya dan
meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghazali berpendapat: “Rasa sakit
yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh
anggota tubuh sehingga bahagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya
ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian,
dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Sungguh kematian adalah guncangan
jiwa yang dahsyat, paling menakutkan dan paling mengerikan. Satu kejadian yang
pasti akan dihadapi dan dialami oleh setiap manusia, atau kejadian yang tak
dapat dihindari dengan cara bagaimana pun juga. Para Nabi dan
Rasul,malaikat,jin,binatang serta Iblis sekali pun tidak dapat menghindari diri
dari kematian ini.
Betapa dahsyatnya dan menakutkan
keadaan sakaratul maut yang digambarkan oleh Rasullullah SAW, Maksud Hadist:
“Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira tiga ratus sakitnya pukulan pedang”.
Sesungguhnya Nabi SAW. mempunyai segelas air ketika hendak meninggal dunia.
Baginda memasukkan tangannya ke dalam air, kemudian menghusap wajahnya dengan
air itu dan berkata : “Ya Allah, semoga Tuhan mempermudah kepada saya terhadap
sakaratul maut ini.” (HR.Bukhari & Muslim)
Riwayat lain, “Bahwa di hadapan
Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan
tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa
Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau menegakkan
tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau
tercabut dan tangannya melemas” (HR.Bukhari)
PROSES SAKARATUL MAUT. Imam Ghazali meriwayatkan sebuah kisah tentang
keinginan Nabi Ibrahim As untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut
nyawa orang zalim. Allah Ta’ala pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul
Maut tersebut sebagai seorang pria besar berkulit hitam legam, rambutnya
berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu di depan satu dibelakang,
mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan
api, ketika melihatnya Nabi Ibrahim As pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah
sadar Nabi Ibrahim As pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut
rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran
hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari
itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat
wajah Malakatul Maut sangat menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai
menyentuh tubuh kita, menarik paksa ruh dari tubuh kita, kemudian mulai
menghentak-hentak tubuh kita agar ruh (yang masih cinta dunia dan enggan
meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut
baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang
akan mendatangi kita kelak dan memisahkan ruh dari tubuh kita. Itulah wajah
yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan
pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى
عَلَى اللّهِ كَذِباً أَوْ قَالَ أُوْحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ
وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنَزلَ اللّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ
فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ
أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ
عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
(Qs Al-An’am ayat 6:93) Dan siapakah
yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang
berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa
yang diturunkan Allah.” Alangkah DAHSYATNYA sekiranya kamu melihat di waktu
orang-orang yang zalim berada dalam tekanan SAKRATUL MAUT, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini
kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
Di akhir sakaratul maut, seorang
manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada
orang zalim,malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang
baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah
perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa
kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang
baik !” Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua
malaikat itu. Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang
dan ruh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul
Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُخْزِيهِمْ
وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَآئِيَ الَّذِينَ كُنتُمْ تُشَاقُّونَ فِيهِمْ قَالَ الَّذِينَ
أُوتُواْ الْعِلْمَ إِنَّ الْخِزْيَ الْيَوْمَ وَالْسُّوءَ عَلَى الْكَافِرِينَ
(Qs An-Nahl 16:27) Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mu’min) ?” Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu: “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir”,
(Qs An-Nahl 16:27) Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mu’min) ?” Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu: “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir”,
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ
الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ
مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
(Qs An-Nahl 16:28) (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”.
(Qs An-Nahl 16:28) (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”.
فَادْخُلُواْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
(Qs An-Nahl 16:29) Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.
(Qs An-Nahl 16:29) Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.
Rasulullah SAW, bersabda, Maksud
Hadits: “Tak seorang pun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini
kecuali telah diberikan kabar tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya
tempatnya di surga atau di neraka”….. Inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan
rumah akhirat seorang zalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu
kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu Billah Min Dzalik!
Rasulullah SAW, bersabda, Maksud
Hadits: “Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di liang kubur dan para
pengantar pulang maka ia mendengar suara terompah mereka. Datanglah dua
malaikat lalu mendudukkannya kemudian bertanya, Apa komentarmu tentang orang
ini (Muhammad)?’ Adapun orang mukmin menjawab, Aku bersaksi bahwa dia adalah
hamba Allah dan utusan-Nya.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Lihat tempat tinggalmu
dari api neraka telah diganti oleh Allah dengan tempat tinggal dari surga.’
Maka ia bisa melihat keduanya. Dan adapun orang munafik dan orang kafir, maka
ditanya, Apa komentarmu tentang orang ini (Muhammad)?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak
tahu. Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan orang-orang.’ Maka dikatakan
kepadanya, ‘Kamu tidak mengerti dan tidak tahu.’ Dan dia dipukul dengan gadam
yang terbuat dari besi sekali pukulan, maka ia berteriak kencang hingga
didengar makhluk yang ada disekitarnya kecuali manusia dan jin!” (HR. Bukhari).
a.
Dicabut
nyawanya dengan kasar
b.
Merasakan
haus yang amat sangat
c.
Merasakan
lapar yang amat sangat
3.
DIDALAM KUBUR
Kuburnya akan
dihimpitkan serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
Akan muncul seekor ular yang bernama “SUJA’UL AQRA” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan Shalat dari Subuh hingga Dzuhur, kemudian dari Dzuhur ke Ashar, dari Ashar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Shubuh”. Ia dipukul dari waktu Shubuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Shalat Dzuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Shalat Asar, begitulah seterusnya dari Ashar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Shubuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh “SAJA’UL AQRA” hingga hari Qiamat.
Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
Akan muncul seekor ular yang bernama “SUJA’UL AQRA” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan Shalat dari Subuh hingga Dzuhur, kemudian dari Dzuhur ke Ashar, dari Ashar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Shubuh”. Ia dipukul dari waktu Shubuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Shalat Dzuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Shalat Asar, begitulah seterusnya dari Ashar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Shubuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh “SAJA’UL AQRA” hingga hari Qiamat.
a.
Badannya
dihimpit bumi
b.
Kuburnya
gelap gulita
c.
Dinyalakan
api dalam kuburnya
4.
DI
PADANG MAHSYAR
a.
Menderita
sengsara, panas, lapar dan dahaga
b.
Mendapatkan
marah dan laknat dari Allah SWT
c.
Tangan
dan kakinya dirantai dengan bara api dan dilempar ke dalam Neraka
B.
Gambaran Azab Bagi Yang Meninggalkan Sholat.
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj
Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal
baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya
siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang
meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang
membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan
kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus
berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”?
Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat
fardhu”. (Riwayat Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan
dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah
melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan
kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang bersalah itu menjawab:
“kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat”
Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada
Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW,
“yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat
lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu Sholat, maka mereka
diancam dengan Neraka Wail”.
Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib
turut menafsirkan hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat
mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika
mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat
kembalinya”.
Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan
sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian
besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib memandikan,
mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan
mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang
mengatakan haram mensholatkanya.
C.
Siksa
Neraka Sangat Mengerikan
Mereka yang meninggalkan sholat akan
menerima siksa di dunia dan di alam kubur yang terdiri dari tiga siksaan.
Tiga jenis siksa di dalam kubur
yaitu:
1.
Kuburnya
akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
2.
Dinyalakan
api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan
malam tiada henti-henti.
3.
Akan
muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra”
Ia akan berkata, kepada si mati dengan
suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan
sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke
Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh
hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke
perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena
meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari
Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya
siksaan oleh “Sajaul Aqra” hingga hari Qiamat.
Didalam Neraka Jahanam terdapat wadi
(lembah) yang didalamnya terdapat ular-ular berukuran sebesar tengkuk unta dan
panjangnya sebulan perjalanan. Kerjanya tiada lain kecuali menggigit
orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat semasa hidup mereka. Bisa ular itu
juga menggelegak di di badan mereka selama 70 tahun sehingga hancur seluruh
daging badan mereka. Kemudian tubuh kembali pulih, lalu digigit lagi dan
begitulah seterusnya.
Maksud Hadist: “orang yang meninggalkan sholat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar bernama “Suja’ul Akra”, yang matanya memancarkan api, mempunyai tangan dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat”.
Maksud Hadist: “orang yang meninggalkan sholat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar bernama “Suja’ul Akra”, yang matanya memancarkan api, mempunyai tangan dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat”.
Siapakah orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang yang
diberi penghidupan tapi tidak mau sujud pada yang menjadikan kehidupan itu
yaitu, Allah Rabbul Alaamin, Tuhan sekalian alam. Maka bertasbihlah segala apa
yang ada di bumi dan di langit pada TuhanNya kecuali Iblis dan manusia yang
sombong diri.
Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya adalah
orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur’an, Hadits dan cerita-cerita
kebaikan namun merasa tidak ada kesan apa-apa di dalam jiwa untuk bertaubat.
Siapakah
orang dungu kepala otaknya?
Orang yang dungu kepala otaknya
adalah orang yang tidak mau melakukan ibadah tapi menyangka bahwa Allah tidak
akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan
kemaksiatannya.
Siapakah
orang yang bodoh?
Orang yang bodoh adalah orang yang
bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya
diabaikan.
D.
Bahaya
Meninggalkan Sholat
Barang
siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:
1.
Subuh Allah Ta’ala akan menenggelamkannya kedalam neraka
Jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun
didunia=60,000 tahun).
2.
Dhuhur Dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
3.
Asar Dosa seperti menghacurkan Ka’bah.
4.
Maghrib Dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.
5.
Isya’ Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang
yang meninggalkan sholat Isya’, bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal
dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan dikerjakan
adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”.
Maksud
Firman Allah Ta’ala: “Mereka yang menyia-nyiakan solat dan mengikuti hawa nafsu
kepada kejahatan, maka tetaplah mereka jatuh ke dalam satu telaga api neraka.”
(Maryam : 59).
E.
Kehinaan
bagi yang meninggalkan sholat
1. Di dunia
a.
Allah
Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
b.
Allah
Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya.
c.
ia
akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
2. Ketika Sakaratul Maut
a.
Ruh
dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
b.
Dia
akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
c.
Dia
akan Mati Buruk (su’ul khatimah)
d.
ia
akan dirisaukan dan akan hilang imannya.
3. Ketika di Alam Barzakh (dialam
kubur)
a.
ia
akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman)
dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan.
b.
Kuburnya
akan menjadi sangat gelap.
c.
Kuburnya
akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari
bertemu jari).
d.
Siksaan
oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan.
Malaikat Jibril as, telah menemui
Nabi Muhammad SAW, dan berkata:
“Ya Muhammad.. Tidaklah diterima bagi
orang yang meninggalkan sholat yaitu: Puasanya, Shodaqahnya, Zakatnya, Hajinya
dan Amal baiknya”.
Orang yang meninggalkan Sholat akan
diturunkan kepadanya tiap-tiap hari dan malam seribu laknat dan seribu murka.
Begitu juga Para Malaikat di langit ke-7 akan melaknatnya.
Ya Muhammad..! Orang yang
meninggalkan Sholat tidak akan mendapat syafa’atmu dan ia tidak tergolong dari
umatmu.. Tidak boleh diziarahi ketika ia sakit, tidak boleh mengiringi
jenazahnya, tidak boleh beri salam pada nya, tidak boleh makan minum dengan
nya, tidak boleh bersahabat dengannya, tidak boleh duduk besertanya, tidak ada
Agama baginya, tidak ada kepercayaan bagi nya, tidak ada baginya Rahmat Allah
dan ia dikumpulkan bersama dengan orang Munafiqiin pada lapisan Neraka yang
paling bawah (diazab dengan amat dahsyat..).
Sabda Nabi Muhammad SAW, Maksud
Hadist: “Perjanjian (perbedaan) diantara kita (orang islam) dengan mereka
(orang kafir) ialah Sholat, dan barangsiapa meninggalkan Sholat sesungguhnya ia
telah menjadi seorang kafir”. (Tirmizi).