Humas Pelalawan Pedoman Media 'Reating', Jokowi: Pers Jangan Hanya Bertumpuk Pada Reating

Presiden RI Jokowi
RIAUPUBLIK.COM, KUTA-- Humas Kab Pelalawan meminta kepada media online Reting nya 1000 pencapain di salah satu situs penggerak Pringkat, dengan begitu pembayaran kegiatan bupati nya beragam yang reating nya berpariasi pembayaran nya pun berpariasi, jadi media online akan di cek semua reting nya di salah satu situs di sampaikan kasubag humas.  yang pasti ini akan merugikan Pimpinan nya itu sendiri, kalau sistem Kab Humas Pemkab Meranti ini memberlakuakan sistem ini.

sedangkan Presiden RI Jokowi di saat menghadiri HPN di Kuta ,  Presiden Joko Widodo berharap industri pers atau media di Indonesia tidak hanya mengejar peringkat (rating). Sebab, pers memiliki peran untuk pembentukan karakter, mentalitas, dan moralitas masyarakat.

Selain itu, pers harus bisa menghadirkan berita yang objektif dan selalu memberikan tempat pada pemikiran dan gagasan terbaik masyarakat. "Kita ini (pers/media) mengejar rating dan kompetisi. Memang industri pers harus berkompetisi dan mengejar rating. Alangkah sangat bagus kita bukan bertumpuk pada rating,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta, KEK Mandalika, Selasa (9/2).

Menurutnya, sebagian waktu khususnya di bagian prime time di televisi lebih baik diberikan untuk memunculkan lagu-lagu kebangsaan. Sebab, berita-berita yang memunculkan pesimisme di masyarakat jika diteruskan, akan muncul ketidakpercayaan.

Padahal, era persaingan dan kompetisi antarnegara membutuhkan kepercayaan. "Inilah saya kira hal yang harus dihindarkan bersama agar dalam rangka membangun kepercayaan bisa betul dilakukan," ucap dia.
Jokowi menuturkan, dengan adanya kepercayaan, arus modal, investasi, dan modal akan masuk dan mengalir. Namun, jika tidak ada kepercayaan, jangan diharapkan arus uang, investasi, dan modal bisa masuk.

Kepercayaan tersebut yang bisa membangun adalah media. "Kepercayaan itu yang bisa membangun adalah media. Karena, persepsi dan citra muncul karena berita yang kita bangun,” kata dia.
Jokowi menambahkan, keinginan untuk memberitakan secara cepat sering kali mengabaikan kode etik jurnalistik dan pemberitaan sehingga berita yang dihasilkan tidak akurat dan tidak berimbang. Bahkan, berita yang ada bercampur aduk antara fakta dan opini dan kadang-kadang menghakimi seseorang. “Ini sangat berbahaya sekali,” ujarnya.

Dulu, menurutnya, tekanan terhadap pers datang dari pemerintah, tapi kini pers yang menekan pemerintah. “Tetapi yang menekan pers siapa, yang pasti industri media karena persaingan. (Pers) ditekan dari lingkungan sendiri,” katanya.

sbr; ROL

Related

Pelelawan 7626524070650286081

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item