Cucu dan Cicit "Dr. RM Pratomo" Dari Negara Belanda, Kunjungi RSUD di Bagansiapiapi
https://www.riaupublik.com/2016/03/cucu-dan-cicit-dr-rm-pratomo-dari.html
RIAUPUBLIK.COM, ROKANHILIR-- Cucu tertua beserta dua cicit dr RM Pratomo, berkunjung ke Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Bagansiapiapi, Selasa (22/3/2016). Kunjungan ini,
didampingi langsung Bupati Rohil H Suyatno AMp.
Kunjungan keluarga besar dr RM Pratomo dari Belanda, tujuanya untuk melihat sejarah saat tahun 1920, dr RM Pratomo mendirikan rumah sakit di Bagansiapiapi. Sampai hari ini, tapak rumah sakit itu masih berada pada posisi semula. Tentunya, ini penghargaan yang luar biasa bagi Pemkab Rohil.
"Kita bangga dan sampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar RM Pratomo. Yang jauh-jauh datang melihat sejarah. Apalagi yang datang hari ini adalah cucu dari Bapak dr RM Pratomo,” kata Bupati.
Ia juga mengetahui kalau anak pertama dr RM Pratomo masih hidup, umurnya 102 tahun. Menetap dinegeri Belanda. Yang datang hari ini cucu dan cicit. Berarti mereka punya kenangan sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu juga masyarakat Rokan Hilir.
Jasa-jasa dr RM Pratomo, pada zaman Belanda sudah memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Tapi itulah sebuah niat yang baik bagi almarhum. Dia mendirikan rumah sakit disini, untuk membantu masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Oleh kareba itu, Pemkab akan tetap mempertahankan nama rumah sakit didaerah itu dr RM Pratomo. Hal ini sudah diperdakan dan tak pernah dirubah lagi. Dan masih banyak peninggalan-peninggalan beliau.
Sementara itu, curu dr RM Pratomo, Elyuna Pratomo merasa terharu. Dan ini suatu kebanggaan yang tak terlupakan. Karena kakek, pada saat itu sudah memikirkan rakyat Indonesia yang tertindas, karena rumah sakit disini didirikan khusus untuk penduduk setempat, bukan buat orang Belanda. Orang Belanda waktu itu kalau sakit pergi ke Medan.
"Saya pernah dengar kejadian, anak konselir (pejabat, red) Belanda patah kaki. Sebenarnya bisa diobati di rumah sakit di Bagansiapiapi. Akan tetapi dr Pratomo diperintahkan untuk mengawal anaknya pergi ke Medan untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.
Elyuna berharap, RSUD RM Pratomo dipertahankan, kalau mungkin lebih berkembang. Yang penting dapat melayani masyarakat setempat. Dia dari Belanda datang ke Bagansiapiapi cuma sebagai turis. Adv/ Rohil
Reporter/ Chan
Kunjungan keluarga besar dr RM Pratomo dari Belanda, tujuanya untuk melihat sejarah saat tahun 1920, dr RM Pratomo mendirikan rumah sakit di Bagansiapiapi. Sampai hari ini, tapak rumah sakit itu masih berada pada posisi semula. Tentunya, ini penghargaan yang luar biasa bagi Pemkab Rohil.
"Kita bangga dan sampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar RM Pratomo. Yang jauh-jauh datang melihat sejarah. Apalagi yang datang hari ini adalah cucu dari Bapak dr RM Pratomo,” kata Bupati.
Ia juga mengetahui kalau anak pertama dr RM Pratomo masih hidup, umurnya 102 tahun. Menetap dinegeri Belanda. Yang datang hari ini cucu dan cicit. Berarti mereka punya kenangan sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu juga masyarakat Rokan Hilir.
Jasa-jasa dr RM Pratomo, pada zaman Belanda sudah memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Tapi itulah sebuah niat yang baik bagi almarhum. Dia mendirikan rumah sakit disini, untuk membantu masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Oleh kareba itu, Pemkab akan tetap mempertahankan nama rumah sakit didaerah itu dr RM Pratomo. Hal ini sudah diperdakan dan tak pernah dirubah lagi. Dan masih banyak peninggalan-peninggalan beliau.
Sementara itu, curu dr RM Pratomo, Elyuna Pratomo merasa terharu. Dan ini suatu kebanggaan yang tak terlupakan. Karena kakek, pada saat itu sudah memikirkan rakyat Indonesia yang tertindas, karena rumah sakit disini didirikan khusus untuk penduduk setempat, bukan buat orang Belanda. Orang Belanda waktu itu kalau sakit pergi ke Medan.
"Saya pernah dengar kejadian, anak konselir (pejabat, red) Belanda patah kaki. Sebenarnya bisa diobati di rumah sakit di Bagansiapiapi. Akan tetapi dr Pratomo diperintahkan untuk mengawal anaknya pergi ke Medan untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.
Elyuna berharap, RSUD RM Pratomo dipertahankan, kalau mungkin lebih berkembang. Yang penting dapat melayani masyarakat setempat. Dia dari Belanda datang ke Bagansiapiapi cuma sebagai turis. Adv/ Rohil
Reporter/ Chan