Ket Tjing: Tahun Ini Kita Membagikan Paket Imlek 600 Buah
https://www.riaupublik.com/2016/02/ket-tjing-tahun-ini-kita-membagikan.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU(RIAU)-- Warna Merah, Begitulah nuansa warna yang terlihat di sepanjang Jalan Karet,
Kota Pekanbaru. Ratusan lampion digantung melintang di atas badan
jalan. Terhubung dari satu bangunan ke bangunan lainnya. Kondisi itu
seakan penanda, perayaan tahun baru Imlek 2567 semakin dekat.
Di sejumlah pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru suasana Imlek juga terlihat. Contohnya di gerbang parkir Mal Pekanbaru yang sudah memasang lampion.
Sementara, di pusat perbelanjaan Senapelan Plaza, suasana meriah Imlek terdengar dengan diputarnya lagu berbahasa Mandarin.
Wakil Ketua Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Ket Tjing mengatakan, perayaan Imlek tahun ini, pihaknya lebih memperbanyak kegiatan sosial dengan saling berbagi. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung sesama saudara yang kurang beruntung.
"Tahun ini kita membagikan paket Imlek hingga 600 buah. Berbeda dengan kebiasaan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 200-300 buah," ungkap Ket Tjing.
Sejarah Imlek sendiri, dimaknai oleh masyarakat Tionghoa dari dua sisi. Pertama, dari sisi kebudayaan.
Dimana perayaan Tahun Baru Imlek lekat dengan kebiasaan yang digelar oleh nenek moyang mereka di Negeri Tiongkok.
Di sejumlah pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru suasana Imlek juga terlihat. Contohnya di gerbang parkir Mal Pekanbaru yang sudah memasang lampion.
Sementara, di pusat perbelanjaan Senapelan Plaza, suasana meriah Imlek terdengar dengan diputarnya lagu berbahasa Mandarin.
Wakil Ketua Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Ket Tjing mengatakan, perayaan Imlek tahun ini, pihaknya lebih memperbanyak kegiatan sosial dengan saling berbagi. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung sesama saudara yang kurang beruntung.
"Tahun ini kita membagikan paket Imlek hingga 600 buah. Berbeda dengan kebiasaan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 200-300 buah," ungkap Ket Tjing.
Sejarah Imlek sendiri, dimaknai oleh masyarakat Tionghoa dari dua sisi. Pertama, dari sisi kebudayaan.
Dimana perayaan Tahun Baru Imlek lekat dengan kebiasaan yang digelar oleh nenek moyang mereka di Negeri Tiongkok.