Insan: Tahun Ini Perayaan Imlek Kita Rayakan Sederhana, Mengingat Ekonomi Tidak Mendukung
https://www.riaupublik.com/2016/02/insan-tahun-ini-perayaan-imlek-kita.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU(RIAU)-- Perayaan Tahun Baru
Imlek 2567/2016 pada saat ini sengaja dilakukan secara sederhana dibanding
tahun sebelumnya karena faktor perekonomian yang tidak mendukung Apalagi
situasi sekarang, politik yang tak menentu.
Ini Dikatakan Ketua Panitia Imlek Bersama 2567/2016, Insan, saat menggelar konfrensi Pers dengan awak Media, 2/2 di sekretariat Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru (IKTP) Jalan Karet Kecamatan Senapelan Pekanbaru.
"Kemungkinan acaranya kita lakukan sederhana, dan waktu pun kita batasi mengingat keamanan pun kurang maksimal, kita menjaga kejadian yang tak terduga, dan yang tidak kita inginkan"Sebut Insan.
Di tempat terpisah, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Peng Suyoto didampingi Ketua Bidang Media Ket Tjing menyampaikan, besok malam panitia Imlek Bersama mengadakan rangkaian kegiatan menyambut Imlek yakni Bazar yang dilaksanakan mulai 3 Februari 2016 sampai 6 Februari 2016 di Jalan Karet.
"24 Januari 2016 yang lalu, kita telah selenggarakan pertandingan kaligrafi di Mal SKA. Lalu, tanggal 31 Januari 2016 banyak di vihara-vihara yakni Paguyuban melaksanakan Bakti Sosial untuk orang-orang Tionghoa yang kurang mampu. Pada tanggal 10 Februari 2016 nanti akan diselenggarakan acara Imlek Bersama di Hotel Furaya Pekanbaru jam 13.00 WIB sampai selesai bersama Plt Gubernur dengan Forkopimda Provinsi Riau dan Cap Go Meh yang dilaksanakan pada hari Minggu 21 Februari 2016 di Jalan Karet Pekanbaru bersama Walikota Pekanbaru dan Forkopimda Kota Pekanbaru, acara terbuka untuk umum,"Bebernya Peng.
lebih lanjut Peng menjelaskan,” Di jalan karet Nantinya dijual pernak-pernik Imlek maupun makanan-makanan kecil, berbagai perusahaan dan sekolah-sekolah juga akan membikin pameran dan juga terbuka untuk umum.”Paparnya Peng.
Di tambahkan nya lagi,"Kita berharap, daerah ini mempunyai satu ikon yang kita selenggarakan setiap tahunnya supaya masyarakat bisa punya kegiatan menjelang Imlek,"Papar Peng.
Untuk hiburannya, kata Peng lagi, di hari pertama akan diisi oleh Witama School lalu Dharma Loka, Kusuma dan Metta Maitreya.
"Jadi ada empat sekolah yang mengisi hiburan di malam kesenian acara Bazar di Jalan Karet Pekanbaru. Untuk tanggal 10 Februari 2016 di Hotel Furaya Pekanbaru ada tarian naga, Barongsai masing-masing dari ikatan keluarga ada yang dari Selatpanjang, dari Bagansiapi-api yang akan memeriahkan acara itu. Untuk tanggal 21 Februari 2016 acara Cap Go Meh di Jalan Karet ada acara kesenian yang diisi oleh panitia yang terdiri dari berbagai unsur organisasi yang tahun ini diketuai oleh Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dengan Wakil Ketua dari PSMTI. Tahun ini ada beberapa acara yang kita kurangi dan tidak ada pawai termasuk detik-detik imlek namun kita hanya main mercon di malam hari sebagai tanda permulaan Tahun Baru Imlek,"terang Peng.
Kata Peng, setiap stand dipungut biaya Rp 350 ribu selama 4 malam dan kita menyediakan stand, listrik, kebersihan dan keamanan. Mereka hanya menyediakan barang saja untuk berjualan.
"Jumlah lampion tahun ini berjumlah 1088 buah sama dengan tahun sebelumnya. Angka 8 itu memiliki sinonim kemakmuran. Kalau angka seribu ini memang harus seribu,"jelas Peng.
Ditambahkan Insan, di tahun baru Imlek ini diharapkan perekonomian bisa lebih baik lagi. Dan semogah tahun monyet ini membawa berkah untuk kita terutama Indonesia lebih Hebat Lagi.(RiP/Rol)
Ini Dikatakan Ketua Panitia Imlek Bersama 2567/2016, Insan, saat menggelar konfrensi Pers dengan awak Media, 2/2 di sekretariat Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru (IKTP) Jalan Karet Kecamatan Senapelan Pekanbaru.
"Kemungkinan acaranya kita lakukan sederhana, dan waktu pun kita batasi mengingat keamanan pun kurang maksimal, kita menjaga kejadian yang tak terduga, dan yang tidak kita inginkan"Sebut Insan.
Di tempat terpisah, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Peng Suyoto didampingi Ketua Bidang Media Ket Tjing menyampaikan, besok malam panitia Imlek Bersama mengadakan rangkaian kegiatan menyambut Imlek yakni Bazar yang dilaksanakan mulai 3 Februari 2016 sampai 6 Februari 2016 di Jalan Karet.
"24 Januari 2016 yang lalu, kita telah selenggarakan pertandingan kaligrafi di Mal SKA. Lalu, tanggal 31 Januari 2016 banyak di vihara-vihara yakni Paguyuban melaksanakan Bakti Sosial untuk orang-orang Tionghoa yang kurang mampu. Pada tanggal 10 Februari 2016 nanti akan diselenggarakan acara Imlek Bersama di Hotel Furaya Pekanbaru jam 13.00 WIB sampai selesai bersama Plt Gubernur dengan Forkopimda Provinsi Riau dan Cap Go Meh yang dilaksanakan pada hari Minggu 21 Februari 2016 di Jalan Karet Pekanbaru bersama Walikota Pekanbaru dan Forkopimda Kota Pekanbaru, acara terbuka untuk umum,"Bebernya Peng.
lebih lanjut Peng menjelaskan,” Di jalan karet Nantinya dijual pernak-pernik Imlek maupun makanan-makanan kecil, berbagai perusahaan dan sekolah-sekolah juga akan membikin pameran dan juga terbuka untuk umum.”Paparnya Peng.
Di tambahkan nya lagi,"Kita berharap, daerah ini mempunyai satu ikon yang kita selenggarakan setiap tahunnya supaya masyarakat bisa punya kegiatan menjelang Imlek,"Papar Peng.
Untuk hiburannya, kata Peng lagi, di hari pertama akan diisi oleh Witama School lalu Dharma Loka, Kusuma dan Metta Maitreya.
"Jadi ada empat sekolah yang mengisi hiburan di malam kesenian acara Bazar di Jalan Karet Pekanbaru. Untuk tanggal 10 Februari 2016 di Hotel Furaya Pekanbaru ada tarian naga, Barongsai masing-masing dari ikatan keluarga ada yang dari Selatpanjang, dari Bagansiapi-api yang akan memeriahkan acara itu. Untuk tanggal 21 Februari 2016 acara Cap Go Meh di Jalan Karet ada acara kesenian yang diisi oleh panitia yang terdiri dari berbagai unsur organisasi yang tahun ini diketuai oleh Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dengan Wakil Ketua dari PSMTI. Tahun ini ada beberapa acara yang kita kurangi dan tidak ada pawai termasuk detik-detik imlek namun kita hanya main mercon di malam hari sebagai tanda permulaan Tahun Baru Imlek,"terang Peng.
Kata Peng, setiap stand dipungut biaya Rp 350 ribu selama 4 malam dan kita menyediakan stand, listrik, kebersihan dan keamanan. Mereka hanya menyediakan barang saja untuk berjualan.
"Jumlah lampion tahun ini berjumlah 1088 buah sama dengan tahun sebelumnya. Angka 8 itu memiliki sinonim kemakmuran. Kalau angka seribu ini memang harus seribu,"jelas Peng.
Ditambahkan Insan, di tahun baru Imlek ini diharapkan perekonomian bisa lebih baik lagi. Dan semogah tahun monyet ini membawa berkah untuk kita terutama Indonesia lebih Hebat Lagi.(RiP/Rol)