Pekanbaru Di Landa Kabut Asap Pekat, Warga Mulai Resah Mau Kemana Mengungsi
https://www.riaupublik.com/2015/10/pekanbaru-di-landa-kabut-asap-pekat.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Asap tebal mulai mematikan pandangan mata, hanya 50 meter saja jarak pandang, pengendara jalanan berhati- hati mengendari kendaraan nya, hampir terlihat mulai hari ini 06/10 jalanan mulai sepi,warga takut keluar rumah dampak bencana asap ini, Pekanbaru mulai menjadi kota mati di siang hari,
Warga Tampan Ibu 3 orang anak mulai siap- saip membawa 3 anak nya untuk mengungsi ke rumah mertua nya di sumatra utara, karena cemas 2 anak nya mulai sesak dan suara nya serak.
"Saya cemas dengan anak saya mulai sesak dan batuk- batuk, Mertua saya menelpon agar saya membawa cucu nya ke medan sumatra utara, asap ini bukan nya menghilang malah bertambah, apalagi saat sekarang ini, asap nya sudah menggelilingi Kami." Katanya kepada RP.
Sambil memeluk buah Buah Hati nya, sebentar batuk dan lemas, ibu ini berkeluh kesah denang RP," Lihat lah pak kalau seperti ini, siapa yang mau tau, siapa yang rugi, sementara itu, tau nya pejabat Cuap cuap sana sini, hampir separu tetangga saya itu anak terkena sesak pak, pemko pekanbaru pun tidak peduli, Dan sebagian tetangga mulai mengusi ke kampiung nya sumbar dan sumut, pokok nya setres lah pak kami."Pungkas nya.
Warga Tampan Ibu 3 orang anak mulai siap- saip membawa 3 anak nya untuk mengungsi ke rumah mertua nya di sumatra utara, karena cemas 2 anak nya mulai sesak dan suara nya serak.
"Saya cemas dengan anak saya mulai sesak dan batuk- batuk, Mertua saya menelpon agar saya membawa cucu nya ke medan sumatra utara, asap ini bukan nya menghilang malah bertambah, apalagi saat sekarang ini, asap nya sudah menggelilingi Kami." Katanya kepada RP.
Sambil memeluk buah Buah Hati nya, sebentar batuk dan lemas, ibu ini berkeluh kesah denang RP," Lihat lah pak kalau seperti ini, siapa yang mau tau, siapa yang rugi, sementara itu, tau nya pejabat Cuap cuap sana sini, hampir separu tetangga saya itu anak terkena sesak pak, pemko pekanbaru pun tidak peduli, Dan sebagian tetangga mulai mengusi ke kampiung nya sumbar dan sumut, pokok nya setres lah pak kami."Pungkas nya.