Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Polhukam : Kalau tetap ada yang bikin gaduh saat ini, ketiga Nya Kami Libas Seperti Di Papua



RIAUPUBLIK.COM, JAKARTA-- Pembangunan membutuhkan suasana yang tenang dan stabil. Makanya, pemerintah tidak mentolerir pihak-pihak yang dianggap membuat kegaduhan di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan saat berbicara dalam seminar yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (21/9).
“Kita tahu ekonomi kita sedang sulit. Ekonomi kita jangan dibikin demikian. Tak boleh ada gaduh-gaduh,” kata dia.

Dia mengatakan, pemerintah tidak akan segan-segan untuk menindak pihak-pihak yang membuat kegaduhan. Apalagi di tengah perlambatan ekonomi seperti saat ini, suasana yang tidak tenang bisa membuat kegiatan ekonomi terhambat.

“Pertama dan kedua saya peringatkan. Kalau tetap ada yang bikin gaduh saat ini, ketiganya kami libas seperti di Papua. Buat saya kalau mimpin cuma ada dua pilihan, laksanakan atau amankan,” ujar Luhut.

Dia mencontohkan dalam kasus kebakaran hutan di Sumatera, pemerintah tidak bermain-main dalam penegakan hukum. Apalagi pemerintah telah menerima keluhan dampak kebakaran hutan ini dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Selain itu dia juga mengingatkan agar tidak ada yang bermain-main dengan masalah keamanan di wilayah Indonesia. Seperti diketahui beberapa hari lalu terjadi penculikan terhadap dua pekerja penebangan kayu di Papua oleh kelompok bersenjata. “Jadi tidak main-main yang membuat gaduh akan segera kami libas,” kata dia.

Luhut berharap agar jalannya perekonomian ini dapat berjalan dengan tertib namun tidak kaku sehingga menghambat proyek pembangunan. Di sisi lain dia berharap tidak ada regulasi karet yang dapat menjebak pengambil kebijakan dalam tindak pidana.
“Jadi bagaimana jalannya ekonomi dengan baik akan kami lakukan walaupun dengan cara terpaksa tadi,” kata Luhut.

Di kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Polri saat ini  akan tetap menggunakan pendekatan lunak dan keras dalam penegakan hukum. Dia mencontohkan aksi demostrasi buruh tentu sah-sah saja. Namun apabila sudah terjadi pelanggaran hukum seperti penutupan jalan dan sebagainya, maka pihaknya mau tidak mau harus mengambil tindakan tegas.

“Makanya untuk pengusaha mohon juga dibantu ciptakan suasana kerja yang baik dengan komunikasi. Apalagi menjelang akhir tahun ini kami perkirakan kembali akan ada demo meminta kenaikan upah minimum regional (UMR),” kata Badrodin.[RP/**]

Sbr: Katadata

Related

Ekonomi 7001448796868411692

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item