Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Polhukam : Kalau tetap ada yang bikin gaduh saat ini, ketiga Nya Kami Libas Seperti Di Papua
https://www.riaupublik.com/2015/09/luhut-binsar-pandjaitan-menteri.html
RIAUPUBLIK.COM, JAKARTA-- Pembangunan membutuhkan suasana yang
tenang dan stabil. Makanya, pemerintah tidak mentolerir pihak-pihak yang dianggap
membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri
Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan
saat berbicara dalam seminar yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (21/9).
“Kita tahu ekonomi kita sedang
sulit. Ekonomi kita jangan dibikin demikian. Tak boleh ada gaduh-gaduh,” kata
dia.
Dia mengatakan, pemerintah tidak
akan segan-segan untuk menindak pihak-pihak yang membuat kegaduhan. Apalagi di
tengah perlambatan ekonomi seperti saat ini, suasana yang tidak tenang bisa
membuat kegiatan ekonomi terhambat.
“Pertama dan kedua saya peringatkan.
Kalau tetap ada yang bikin gaduh saat ini, ketiganya kami libas seperti di
Papua. Buat saya kalau mimpin cuma ada dua pilihan, laksanakan atau amankan,”
ujar Luhut.
Dia mencontohkan dalam kasus
kebakaran hutan di Sumatera, pemerintah tidak bermain-main dalam penegakan
hukum. Apalagi pemerintah telah menerima keluhan dampak kebakaran hutan ini
dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Selain itu dia juga mengingatkan
agar tidak ada yang bermain-main dengan masalah keamanan di wilayah Indonesia.
Seperti diketahui beberapa hari lalu terjadi penculikan terhadap dua pekerja
penebangan kayu di Papua oleh kelompok bersenjata. “Jadi tidak main-main yang
membuat gaduh akan segera kami libas,” kata dia.
Luhut berharap agar jalannya
perekonomian ini dapat berjalan dengan tertib namun tidak kaku sehingga
menghambat proyek pembangunan. Di sisi lain dia berharap tidak ada regulasi
karet yang dapat menjebak pengambil kebijakan dalam tindak pidana.
“Jadi bagaimana jalannya ekonomi
dengan baik akan kami lakukan walaupun dengan cara terpaksa tadi,” kata Luhut.
Di kesempatan yang sama Kapolri
Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Polri saat ini akan tetap menggunakan
pendekatan lunak dan keras dalam penegakan hukum. Dia mencontohkan aksi
demostrasi buruh tentu sah-sah saja. Namun apabila sudah terjadi pelanggaran
hukum seperti penutupan jalan dan sebagainya, maka pihaknya mau tidak mau harus
mengambil tindakan tegas.
“Makanya untuk pengusaha mohon juga
dibantu ciptakan suasana kerja yang baik dengan komunikasi. Apalagi menjelang
akhir tahun ini kami perkirakan kembali akan ada demo meminta kenaikan upah minimum
regional (UMR),” kata Badrodin.[RP/**]
Sbr: Katadata