DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Riau) Siap Bahas APBD-P 2015 Sesuai KUPA- PPAS Rp 2,79 Triliun
https://www.riaupublik.com/2015/09/dprd-kabupaten-rokan-hilir-riau-siap.html
Dewan Rohil Siap Bahas APBD-P 2015 Sesuai KUPA-PPAS Rp2,79 Triliun |
Kesiapan itu dikatakan Ketua DPRD Rohil, Nasrudin Hasan,
Selasa (29/9/15) di ruang kerjanya ketika diwawancarai, didampingi
anggota dewan lainnya.
“Pertama nilai, kalau jalan itu pada awalnya dianggarkan
Rp3 miliar, mungkin bisa menjadi Rp2,5 miliar, pegurangan, ada juga
penghapusan kegiatan, prinsipkan seperti itu. Tidak sesuai lagi dengan
yang dibutuhkan,” ujar Nasrudin Hasan melalui pers rilis.
Kemudian dalam APBD Perubahan Nasrudin melihat ada beberapa
kegiatan besar yang tetap ada disitu, karena konsultan perencanaannya
sudah dilelang, tentu kegiatannya tak mati, tetap ada di APBD Perubahan.
“Namun tak bisa, mungkin waktunya mepet, tidak bisa dikerjakan, itu
nanti akan diikutkan APBD Murni 2016, yang Insya Allah menurut
rencananya Bulan Desember 2015 kita sahkan,” katanya.
Jadi dia melihat dari kondisi yang real sekarang ini, masih
rendahnya serapan APBD itu, beberapa bulan yang lalu berdasarkan
hitungan DPRD, dari Rp2,7 trilun, baru sekitar 26,8 persen. “Tapi kalau
sekarang mungkin bisa mencapai 30 persen. Harapan kita, minimal pada
penutupan tahun itu, bisalah angka 70 persen. Itu harapan kita, itupun
sudah kecewa kita,” katanya.
Rendahnya serapan ini diakuinya banyak terbentur kepada
persoalan teknis, tetapi DPRD masih mendorong Pemkab Rohil untuk lebih
mempelajari, mengevaluasi, apa penyebab APBD tidak begitu tinggi
serapannya, cari penyebabnya. “Kita evaluasi, jangan kita menyerah,
jangan kita biarkan,” ujarnya.
Kalau memang aturan itu ketat, justru dengan ketatnya aturan itu lebih maksimal, lebih teliti dan lebih awal dalam bekerja.
“Tapi menurut saya, ironis kiranya kalau memang kita punya
uang banyak, dengan angka Rp2,7 triliun itu, kalau serapan APBD kita tu
rendah, tahun yang akan datang, APBD kita bisa menjadi Rp3,4 trilun
umpamanya, tapi serapan kita cuma 50-an persen, tahun yang akan datang,
naik lagi APBD, karena sisa kegiatan, bukan sisa lebih, sisa kegiatan
tahun ini dengan sisa kegiatan tahun yang akan datang,” ujarnya.
Tahun lalu katanya ada Rp700 miliar sisa kegiatan dan
silfa, tahun ini kalau tidak ada perubahan, bisa-bisa mencapai angka
Rp900 miliar.
“Kami berharap, DPRD, teman-teman ini berharap, bagaimana
dinas itu dengan waktu sisa itu, memacu, kalau kegiatan kecil yang tidak
perlu tender, ya, hari ini, selesaikan. Waktu masih ada tiga bulan,
masih bisa menurut saya. Pekerjaanya hanya pekerjaan Rp200 juta kok,
paling-paling sekitar satu bulan selesai tu,” harapnya.
Kalau itu terserap habis menurutnya, 70 persen APBD Rohil
bisa terserap, tak jauh dari daerah lain. “Tapi kalau di Riau kita yang
paling rendah, siapa yang dipertanyakan, tentu kinerja pemerintah,
kinerja dewan juga dipertanyakan, dewan ni pengawasan kok tak jalan,
padahal kita sudah memanggil satuan kerja itu, untuk hearing, apa
masalah, belum diadakan tender, lelang, kita juga sudah mengundang TAPD,
bertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan sesuai yang
termaktub dalam APBD yang tak punya masalah lagi,” lanjut Nasrudin
Hasan.
Kalau yang tak punya masalah lagi, perencanaan sudah
lelang, di RKPDnya ada, siang besok selambat-lambatnya menurut Nasrudin
sudah bisa diadakan pembahasan nota keuangan tentang APBD Perubahan.
“Kita pernah membahas APBD itu lebih kurang satu minggu, bisa kita
sahkan,” tambahnya lagi.
Kalau dalam waktu satu minggu disahkan, nanti pada tanggal 4
atau 5 Oktober 2015, kemudian evaluasi, berarti ada waktu dua bulan
setengah untuk pelaksnaannya.
“ Ini juga kalau saya bilang tadi, dua bulan setengah
kegiatan APBD dibibir jurang juga. Makanya kalau kegiatan tidak ada
persoalan, cepat. Ukurannya teknis, ya, ada kepanitiaannya, mereka juga
bekerja lebih cepat lagi, cuma mungkin bahasa kita yang terdahulu, motto
DPRD dari tahun 2009 berobah kearah yang lebih baik belum berobah
juga,” katanya.
DPRD Rohil siang itu katanya akan mengadakan rapat internal
untuk mencapai kesepakatan semua kegiatan menyangkut APBD Perubahan
2015 ini.
“Tak ada masalah, karena APBD Perubahan hanya menambah
aggaran lebih kurang Rp60 miliar saja, yang lama itu masih seperti itu,
yang lama Rp2,78 triliun, sekarang Rp2,79 triliun, kan cuma Rp60 miliar.
Rp2 triliun saja cuman 20 hari, ya kan, Rp60 miliar, kalau tiga hari,
pas tu, tak perlu lama-lama, karena barang tu sudah dibahas berhari-hari
sebelum dibawa keparipurna. Sudah ada dalam KUA-PPAS P,” katanya
optimis.
liputan: Jumaris