Belum Sembuh Pusingnya Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachmad Dampak Asap, Eeehhh Malah Di Panggil Presiden RI
https://www.riaupublik.com/2015/09/belum-sembuh-pusingnya-plt-gubri.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachmad
dikabarkan dipanggil Presiden Jokowi. Pemanggilan ini terkait kabut asap
yang tengah melanda Riau dan sekitarnya.
Kabar
ini disampaikan, Ketua Harian Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau
(FKPMR), Edy Yanus Herman Halim kepada detikcom, Jumat (4/9/2015).
Menurut Edy, seharusnya besok Sabtu (5/9/2015) Plt Gubernur Riau akan
datang ke gedung Lembaga Adat Riau (LAM). Jadwalnya LAM dan FKPMR akan
menyerahkan warkah/mahlukmat terkait soal keinginan masyarakat Riau agar
pemerintah pusat menetapkan Plt Gubernur Riau menjadi definitif.
"Jadi
rencanya besok akan ada pertemuan dengan Plt Gubernur Riau bersama LAM
dan FKPMR jam 10 pagi. Tapi kami mendapat kabar pertemuan ditunda karena
Pak Plt dipanggil presiden soal kabut asap," kata Edy.
Dengan
demikian, kata Edy, untuk sementara pertemuan itu tunda terlebih
dahulu. "Kami belum bisa menjadwalkan kembali kapan pertemuan itu," kata
Edy.
Secara terpisah Karo Humas Pemprov Riau, Darusman ketika dikonfirmasi detikcom membenarkan hal itu.
Menurut
Darusman, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Arsyad besok pagi pukul
09.00 WIB, untuk menghadap Presiden Jokowi terkait penanggulangan
kebakaran lahan.
"Benar, besok Pak Plt ke Jakarta diundang Presiden," kata Darusman.
Lantas bagaimana Plt Gubernur Riau berangkat ke Jakarta sedangkan bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II lumpuh karena asap?
Menurut Darusman, rencananya malam ini Plt Gubernur Riau akan menuju Padang, Sumatera Barat lewat jalur darat.
"Rencananya
malam ini Pak Plt akan menuju Padang. Besok paginya baru berangkat ke
Jakarta lewat bandara di Padang," kata Darusman.
Sebelumnya,
Plt Gubernur Riau, menyatakan menolak untuk meningkatkan status siaga
darurat menjadi tanggap darurat. Menurut Plt Gubernur Riau, pihaknya
masih berusaha untuk melakukan pemadaman api tanpa harus dibantu
pemerintah pusat.
"Saya kira belumlah kita
tingkatkan dari siaga menjadi tangap darurat. Kita berusaha untuk
melakukan pemadaman," kata Arsyadjuliandi.
Sikap
Plt Gubernur Riau yang tidak mau meningkatkan status, diprotes DPRD
Riau. Dewan minta Plt Gubernur Riau tidak perlu gengsi meminta bantuan
pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana asap.
"Buat
apa gengsi segala menaikan status menjadi tanggap darurat. Hilangkan
dululah rasa gengsi. Jangan gara-gara gengsi 6 juta rakyat Riau
menderita karena asap," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Novialdi Jusman
kepada detikcom, Jumat (4/9/2015). (dtc/red)