Walikota Pekanbaru DR.H, Firdaus ST, MT Peringati Malam Nuzulul Quran 1436 H di Mesjid Agung Ar-Rahman

RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Pemerintah kota Pekanbaru peringati Malam Nuzulul Quran atau turunnya Alquran. 1436 H di mesjid Ar Rahman, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Peringatan malam Nuzulul Quran datangkan penceramah dari jakarta Prof. DR. KH. Said Agil Husein Al Munawwar beliau pernah menjabat menteri agama di kabinet gotong royong tahun 2001-2004.

Walikota Berikan Bantuan Ke Rakyat Pelestina

kegiatan Malam WNuzulul Quran didahului dengan pembacaan ayat suci ramdhan, Doa yang dibawakan oleh Ketua MUI Kota Pekanbaru, sambuta dari pengurus Mesjid Ar Rahman, Syukri Harto dan sambutan dari Walikota Pekanbaru, DR. H. Firdaus. ST. MT.

dalam sambutannya, Walikota pekanbaru, DR H Firdaus ST MT mengupas tuntas konsep Kota Metropolitan Madani.

"Ada 5 hal yang harus kita lakukan dalam mewujudkan kota Pekanbaru Madani yang islami Qurani. Pertama, Menanamkan kecintaan kepada AlQuran. Kedua, Generasi kita harus bisa membaca Al Quran, karena 2 tahun terakhir, 35 persen masyarakat Pekanbaru tidak bisa mengaji, untuk yang Ketiga, bagaimana kita menjadi para hafidz Yang dapat membuat sejuk hati bila kita mendengarnya. Selanjutnya yang Keempat, Bagaimana kita bisa memahami, menghayati Alquran dan saya berharap bagi keluarga muslim memiliki satu buah Alquran. Dan terakhir kita amalkan apa yg kita pahami dari Alquran," papar Walikota.

Sedangkan untuk mewujudkan kota metropolitan kita juga membutuhkan 5 hal sebagai pendukung. Yaitu Disiplin terhadap waktu, Patuh pada pimpinan, Toleransi, Semangat bergotong royong serta Bersih dan cinta akan lingkungan, sebutnya.

"Jika kedua hal tersebut dapat diterapkan maka Pekanbaru akan menjadi kota yang damai, nyaman, asri, Modern dan lestari," tambahnya.

Tiba saatnya, Santapan Rohani Ramadhan dalam peringatan nuzulul Quran yang disampaikan oleh Said Agil Husen, yang salah satu isi ceramahnya menjelaskan tentang ketakjuban isi Alquran.

"Kalaulah kita bicara Alquran, dipastikan kita bicara sesuatu yang tiada akhir dan ujungnya. Karena Alquran sangat padat dan luas maknanya. Hal tersebut tercantum dalam QS:Lukman, ayat 27. Dimana jika kita jadikan Air di semua benua ini tinta dan ranting pohon sebagai pena, maka tidak akan tuntas untuk menuliskan rahmatku," kata Said dalam salah satu tausyahnya. (Rpc)