Sidang Paripurna Istimewa HUT Kota Pekanbaru Ke-231
https://www.riaupublik.com/2015/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Walikota Pekanbaru H. Firdaus ST.MT Membacakan Hikmad Hari Jadi Kota Pekanbaru Di Depan Anggota DPRD Kota Pekanbaru Langsung Di Pimpin Ketua DPRD Pekanbaru Syarial SH |
Dalam usia yang tidak lagi muda, kota Pekanbaru terus berkembang pesat dan tumbuh bersaing dengan kota besar lainnya di Indonesia. Momentum Hari Jadi ke-231 yang jatuh pada hari ini, 23 Juni 2015, pembangunan Pekanbaru terus menggeliat. Hal ini seiring dengan berbagai program strategis dan inovatif yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Puncak peringatan Hari Jadi ke-231 ditandai dalam Rapat Paripurna Istimewa yang digelar DPRD Kota Pekanbaru.
Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT dalam sambutan sidang istimewa tersebut memaparkan, peringatan Hari Jadi ini merupakan wujud rasa syukur kita, dan bangga sebagai bagian dari kota masyrakat pekanbaru tumbuh pesat lebih dari 1 juta penduduk yang tinggal di kota Pekanbaru. Pekanbaru saat ini bukan lagi kota biasa, tetapi sangat luar biasa, Berkat kerjasama dan cinta semua masyarakat, Pekanbaru saat ini menjadi kota yang dilirik
yag ingin berinvestasi di kota bertuah ini. penghargaan demi penghargaan telah di raih, menandai Kota Bertuah sangat diperhitungan di kancah nasional.
"Pada hari jadi Pekanbaru ke-231 ini, kita seluruh masyarakat kota Pekanbaru patut berbahagia dan berbangga hati, karena melalui kerja keras dan kerjasama seluruh elemen, pada tahun 2014 lalu kota Pekanbaru telah mendapat 14 penghargaan bergengsi. Alhamdulillah, pada awal tahun 2015 sampai dengan hari ini, kota Pekanbaru kembali meraih lima prestasi bergengsi tingkat nasional,"Pungkas Walikota Firdaus.
Lebih lanjut dia mengatakan,"Pemko terus berbenah melakukan revisi tatanan kota dengan penekanan
kota modern berasas smart city, liveable city dan green city.
Berbagai aspek kerja dipersiapkan untuk menjadikan Kota Pekanbaru yang madani
dengan falsafah Trilogi Pembangunan.
"Trilogi Pembangunan itu pertama dimensi akhlak yang merupakan dimensi dasar yang menuntun kita untuk selalu bekerja secara profesional, amanah dan santun. Kedua dimensi kualitas yang menuntut kita untuk disiplin, kreatif dan inovatif. ketiga dimensi karakter, yaitu, bekerja keras, bergerak cepat, bertindak tepat dan tuntas," sampai Firdaus.
Pertumbuhan dalam bidang ekonomi juga sejalan dengan apa yang telah dilakukan saat ini. Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga mengalami peningkatan signifikan. Setidaknya dari Rp2,8 triliun pada tahun sebelumnya, sekarang sudah meningkat menjadi Rp3,3 triliun, hal ini membuktikan terjadi peningkatan yang baik.
"Begitu juga untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) kota Pekanbaru sebesar 78,72 persen melebihi IPM Riau yang hanya 76,52 persen dan nasional sekitar 72,77 persen. Semuanya adalah bentuk upaya kita terus meningkatkan sumber daya manusi demi kemajuan kedepan,"Tutup Firdaus.
"Trilogi Pembangunan itu pertama dimensi akhlak yang merupakan dimensi dasar yang menuntun kita untuk selalu bekerja secara profesional, amanah dan santun. Kedua dimensi kualitas yang menuntut kita untuk disiplin, kreatif dan inovatif. ketiga dimensi karakter, yaitu, bekerja keras, bergerak cepat, bertindak tepat dan tuntas," sampai Firdaus.
Pertumbuhan dalam bidang ekonomi juga sejalan dengan apa yang telah dilakukan saat ini. Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga mengalami peningkatan signifikan. Setidaknya dari Rp2,8 triliun pada tahun sebelumnya, sekarang sudah meningkat menjadi Rp3,3 triliun, hal ini membuktikan terjadi peningkatan yang baik.
"Begitu juga untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) kota Pekanbaru sebesar 78,72 persen melebihi IPM Riau yang hanya 76,52 persen dan nasional sekitar 72,77 persen. Semuanya adalah bentuk upaya kita terus meningkatkan sumber daya manusi demi kemajuan kedepan,"Tutup Firdaus.
Tampak Ketua DPRD Kota Pekanbaru No 3 Urutan Menggunakan Kacamata |
Dikatakan Sahril dalam sambutannya, peringatan HUT Kota Pekanbaru Ke-231 ini dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Pekanbaru nomor 8 tahun 2005, dimana tanggal 23 Juni 1784 telah resmi ditetapkannya sebuah kota kecil yakni Kota Pekanbaru.
"Peringatan ini juga dalam upaya kita mengapresiasi tokoh yang berjuang saat itu sebagai pelaku sejarah. HUT ini sebagai penghargaan kita kepada pelaku sejarah dan menata Pekanbaru kedepannya dengan melihat pencapaian dan yang akan dicapai," ujar Sahril.
Dalam perjalanan Kota Pekanbaru selama ini, kata Sahril, banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah. Namun begitu, sangat banyak pula yang belum terwujudkan.
"Maka dari itu mari kita sama-sama bergandeng tangan mewujudkan apa yang dicita-citakan. Kerja keras kita semua untuk mewujudkan visi Kota Pekanbaru 2021 menjadikan Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa serta pendidikan berlandaskan iman dan takwa sangat diperlukan," urainya.
Acara paripurna ini diawali dengan pembacaan do'a oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Tarmizi. Hadir pada paripurna ini Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang diwakili Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau bidang Administrasi Umum Drs Edi Kusdarwanto MSi.
Kemudian hadir pula Walikota Pekanbaru H Firdaus MT didampingi Wakilnya Ayat Cahyadi SSi serta Satuan Kerja Perangkat Daerah Pekanbaru lainnya dan pejabat Pemko Pekanbaru. Sementara Ketua DPRD didampingi wakilnya Sondia Warman dan Sigit Yuwono.
Hadir pula Ketua DPRD Riau, Mantan Walikota Pekanbaru, Mantan Wakil Walikota Pekanbaru, Konsulat Malaysia dan Singapura, serta tamu undangan lainnya.
Dari pembacaan sejarah singkat oleh Dr Nurhasim SH MH dari Lembaga Adat Melayu Riau, diketahui bahwa Kota Pekanbaru dahulunya berasal dari pasar kecil yang bernama Pekan Baharu yang berada di Dusun Senapelan.
Suasana Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Pekanbaru Yang Penuh Hikmad |
Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai.
"Pada tanggal 21 Rajab 1204 hijriah bertepatan 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah Dewan Menteri dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan diperingati sebagai hari jadi kota," sebut Nurhasim.
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940.
Dalam
usia yang tidak lagi muda, kota Pekanbaru terus berkembang pesat dan
tumbuh bersaing dengan kota besar lainnya di Indonesia. Momentum Hari
Jadi ke-231 yang jatuh pada hari ini, 23 Juni 2015, pembangunan
Pekanbaru terus menggeliat. Hal ini seiring dengan berbagai program
strategis dan inovatif yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
- See more at:
http://www.goriau.com/berita/pekanbaru/menuju-kota-metropolitan-mandiri-yang-tangguh-dan-berdaya-saing.html#sthash.TYkTNQTn.dpuf