Weeiiii...RAPP Buka Jalan Benam Jutaaann Kubik Kayu Kata Mantan Humas RAPP (Riau)
https://www.riaupublik.com/2015/05/weeiiiirapp-buka-jalan-benam-jutaaann.html
RIAUPUBLIK.COM, PELALAWAN-- Setelah mantan karyawan PT. Riau Pulp and Paper
(RAPP), Marlon Situmorang mengungkap penenglaman jutaan meter kubik kayu
bulat jenis meranti campuran dibenam dalam tanah untuk gambangan jalan,
saat ini mantan pekerja lainya juga mengungkap hal yang sama, kali ini
Mantan Humas RAPP Pelalawan, H. Barus juga membenarkan kalau banyak kayu
bulat yang dibenam dalam tanah.
Dijelaskan Barus pembenaman kayu ini dalam tanah selebar 10 meter kali lebih kurang 20 KM panjang jalannya, bayangkan saja berapa banyak kayu bulat jenis meranti, kempas dan kayu campuran keras ini ditanam dengan cuma - cuma dalam tanah itu.
"Boleh dibongkar untuk pembuktiannya, itu dari KM 7 sampai ke Ponton, lebarnya lebih dari 10 meter, jenis kayunya hampir semua kayu bulat berdiameter diatas diatas 30 cm, jenis meranti yang harganya jutaan rupiah per meter kubiknya," jelasnya H. Barus, Jumat (22/5/15).
Dijelaskan Barus asal kayu ini, dari hutan Tesso Barat, Tesso Timur, Logas Utara, Logas Selatan, dan tebangan hutan disekitar Taman nasional Tesso Nilo. "Saya minta Pansus DPRD Riau, menindak lanjuti temuan ini dan melaporkannya pada KPK," jelas Barus.
Menurut barus kayu ini diduga tidak masuk hitungan pembelian dan pembayaran pajak pada negara. Ketika dikonfirmasi dengan Direktur PT RAPP Thomas Handoko memilih diam, bahkan SMS juga tidak dibalas. (Rpc/R**)
Sbr: Metroterkini.com
Dijelaskan Barus pembenaman kayu ini dalam tanah selebar 10 meter kali lebih kurang 20 KM panjang jalannya, bayangkan saja berapa banyak kayu bulat jenis meranti, kempas dan kayu campuran keras ini ditanam dengan cuma - cuma dalam tanah itu.
"Boleh dibongkar untuk pembuktiannya, itu dari KM 7 sampai ke Ponton, lebarnya lebih dari 10 meter, jenis kayunya hampir semua kayu bulat berdiameter diatas diatas 30 cm, jenis meranti yang harganya jutaan rupiah per meter kubiknya," jelasnya H. Barus, Jumat (22/5/15).
Dijelaskan Barus asal kayu ini, dari hutan Tesso Barat, Tesso Timur, Logas Utara, Logas Selatan, dan tebangan hutan disekitar Taman nasional Tesso Nilo. "Saya minta Pansus DPRD Riau, menindak lanjuti temuan ini dan melaporkannya pada KPK," jelas Barus.
Menurut barus kayu ini diduga tidak masuk hitungan pembelian dan pembayaran pajak pada negara. Ketika dikonfirmasi dengan Direktur PT RAPP Thomas Handoko memilih diam, bahkan SMS juga tidak dibalas. (Rpc/R**)
Sbr: Metroterkini.com