Pengamat Politik Australia Komentari Pidato Kongres Megawati
https://www.riaupublik.com/2015/04/pengamat-politik-australia-komentari.html
RIAUPUBLIK.COM, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri memperingatkan kadernya yang juga Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo supaya taat dalam garis politik partai dalam
menjalankan pemerintahan.
Pengamat Politik Indostrategi Andar Nubowo menilai Jokowi seharusnya mendengar 'petuah' Megawati tersebut. "Bisa ada tsunami politik bagi Jokowi bila tak patuh terhadap petuah Megawati," katanya di Jakarta, Rabu (15/4).
Andar menjelaskan Jokowi harus menjalankan amanah Megawati bila tidak ingin ada permasalahan politik yang berujung bencana bagi pemerintahan ke depan.
Ia juga menilai peringatan Megawati itu muncul karena selama ini terjadi persoalan komunikasi antara Presiden dengan partai pengusung.
Pertama, kesalahan Jokowi menunjuk orang-orang sebagai 'pembantunya' di istana yang ternyata mempengaruhi kebijakan pemerintah dan berseberangan dengan visi misi partai. Selain itu, Jokowi juga tidak memasukkan kader PDIP untuk mengisi pos politik kementerian strategis.
"Terutama di pos-pos kementerian strategis. Kemudian Megawati anggap orang ring 1 di luar harapan. Tentang harapan ideologi dan tidak paham nawacita," ujarnya.
Menurut Andar, agar Jokowi "aman" untuk ke depan, ia harus mampu meramu saran dan harapan partai pengusungnya, PDIP. Salah satunya yaitu melakukan reshuffle di beberapa kementerian yang memiliki kinerja buruk. Menurut Andar, pergantian itu dengan memasukkan orang-orang yang tepat dari PDIP.
"Bagaimana Pak Jokowi meramu saran harapan elite PDIP terutama di kabinet, bila orang dari partai pengusung hanya sedikit," katanya lagi.
Namun, di lain sisi Andar menilai Jokowi memiliki karakter pragmatis. Andar menilai Jokowi kemungkinan tidak akan mendengar nasihat Megawati. Hal itu, dibuktikan dengan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama ini.
"Saya kira pilihan rumit pak jokowi diserang kanan kiri terutama kepala staf kepresidenan, hal itu tidak disukai PDIP. Tampaknya semua tergantung presiden," tandasnya. (RPC)
SBR: rol
Pengamat Politik Indostrategi Andar Nubowo menilai Jokowi seharusnya mendengar 'petuah' Megawati tersebut. "Bisa ada tsunami politik bagi Jokowi bila tak patuh terhadap petuah Megawati," katanya di Jakarta, Rabu (15/4).
Andar menjelaskan Jokowi harus menjalankan amanah Megawati bila tidak ingin ada permasalahan politik yang berujung bencana bagi pemerintahan ke depan.
Ia juga menilai peringatan Megawati itu muncul karena selama ini terjadi persoalan komunikasi antara Presiden dengan partai pengusung.
Pertama, kesalahan Jokowi menunjuk orang-orang sebagai 'pembantunya' di istana yang ternyata mempengaruhi kebijakan pemerintah dan berseberangan dengan visi misi partai. Selain itu, Jokowi juga tidak memasukkan kader PDIP untuk mengisi pos politik kementerian strategis.
"Terutama di pos-pos kementerian strategis. Kemudian Megawati anggap orang ring 1 di luar harapan. Tentang harapan ideologi dan tidak paham nawacita," ujarnya.
Menurut Andar, agar Jokowi "aman" untuk ke depan, ia harus mampu meramu saran dan harapan partai pengusungnya, PDIP. Salah satunya yaitu melakukan reshuffle di beberapa kementerian yang memiliki kinerja buruk. Menurut Andar, pergantian itu dengan memasukkan orang-orang yang tepat dari PDIP.
"Bagaimana Pak Jokowi meramu saran harapan elite PDIP terutama di kabinet, bila orang dari partai pengusung hanya sedikit," katanya lagi.
Namun, di lain sisi Andar menilai Jokowi memiliki karakter pragmatis. Andar menilai Jokowi kemungkinan tidak akan mendengar nasihat Megawati. Hal itu, dibuktikan dengan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama ini.
"Saya kira pilihan rumit pak jokowi diserang kanan kiri terutama kepala staf kepresidenan, hal itu tidak disukai PDIP. Tampaknya semua tergantung presiden," tandasnya. (RPC)
SBR: rol